TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemberlakukan kenaikan harga bahan bakar menekan indeks saham sebesar 2,914 poin ke level 420,671. Penurunan ini diikuti melemahkan indeks saham terkuat LQ 45 menjadi 0,775 dan indeks syariah turun 0,835 menjadi 64,946. Penurunan ini seperti prediksi David Ferdinandus, analis Niaga Securitas. Indeks saham juga diperlemah oleh aksi profit taking terhadap saham Indosat (ISAT) dan Telkom (TLKM). Pada penutupan perdagangan sesi I di lantai bursa, terjadi 9.768 kali transaksi dengan 538.257 lot saham berpindah tangan, senilai Rp 248,61 miliar. Sebanyak 37 saham naik, 69 turun, dan 281 pada posisi stagnan. Untuk saham yang menempati posisi top gainer pada penutupan I ini, diantaranya Semen Gresik (SMGR) naik Rp 300 menjadi Rp 6.150, Merck (MERK) naik Rp 250 menjadi Rp 225 menjadi Rp 12.000, Samudra Indonesia (SMDR) naik Rp 150 menjadi Rp 2.400, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 100 menjadi Rp 10.400. Sedangkan saham yang turun paling banyak adalah Unilever (UNVR) turun Rp 300 menjadi Rp 19.300, Indosat (ISAT) turun Rp 150 menjadi Rp 9.650, Telkom (TLKM) turun Rp 125 menjadi Rp 3.200. Astra Internasional (ASII) turun 100 menjadi Rp 2.150, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 50 menjadi Rp 500. (Andi Dewanto-Tempo News Room)