Investasi Cina Dituding Massif di Indonesia, Luhut Tak Risau

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Minggu, 22 September 2019 10:10 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan tiba di gedung MPR untuk menghadiri sidang tahunan MPR 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri

TEMPO.CO, Nanning - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan tidak merisaukan soal tudingan dan kekhawatiran terhadap massifnya investasi Cina di Tanah Air. Baginya, penetrasi pengusaha asing tetap harus memberikan keuntungan yang lebih besar bagi Indonesia.

“Kedua negara harus saling untung dalam menikmati buah dari kerja sama. Cina punya kelebihan modal dan Indonesia punya berbagai macam energi,” kata Luhut pada pertemuan dengan sejumlah pengusaha dalam forum The 16th China-Asean Business and Investment Summit 2019 (CABIS), di Nanning, Cina, Sabtu 21 September 2019.

Forum yang diadakan di Hotel Grand Metropark, Nanning itu dihadiri sejumlah pengusaha China dan Asean. Tampak hadir Chairman China Datang Corporation Limited Chen Feihu, Vice President of China Communications Construction Company Wen Gang, Chief Economist China Development Bank Liu Yong, Vice President SGMW Automobile Co. Ltd. Yao Zuoping, dan GM PT Well Harvest Winning Alumina Refinery Zang Jinjun.

Luhut juga menunjukkan komitmennya untuk melindungi investor, termasuk investor Cina dengan menyatakan siap menghilangkan semua pungutan yang tidak jelas. “Kalau ada masalah investasi di Indonesia jangan ragu-ragu untuk menghubungi saya. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Saya pastikan tidak ada lagi pungutan-pungutan biaya yang tidak jelas. Itu sudah instruksi Presiden," kata Luhut.

Sebelumnya, Luhut juga sempat curhat dirinya sering disebut sebagai agen Cina. Hal tersebut lantaran ia sering mengajak investor asal Negeri Tirai Bambu masuk ke Tanah Air.

Padahal, menurut dia, memang Cina yang sering mau menanamkan duitnya untuk mengembangkan teknologi hilirisasi di Indonesia. "Kenapa belum ada hilirisasi di sana (beberapa komoditas), teknologi dari mana, balik-balik yang mau investasi dari Cina lagi, sehingga ada yang bilang Luhut agen Cina, ada yang bilang dubes kehormatan Cina, itu yang ngomong asbun saja," kata Luhut di Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta, Kamis, 12 September 2019.

Luhut mengatakan dirinya memang kerap mendapat kritik dari publik atas kebijakannya itu. Namun, ia menjamin pemerintah tidak asal memberikan proyeknya kepada investor dari Negeri Tirai Bambu. Melainkan, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. "Orang selalu kritik saya di luar, ini kita cina, semua cina, tidak, kita punya rule of thumb untuk investasi mau siapa saja," kata dia.

Pemerintah, kata Luhut, sejatinya terbuka dengan investasi dari mana pun. Sepanjang, hal tersebut sesuai dengan syarat-syarat tersebut. Batasan itu, salah satunya, adalah teknologi yang digunakan harus ramah lingkungan. Di samping, mereka juga harus mendidik tenaga kerja lokal. Sehingga, di masa depan Indonesia tidak lagi bergantung kepada tena kerja asing.

"Jadi dia mau dari bulan atau dari mana saja, sepanjang tekologi ramah lingkungan dan mendidik tenaga kerja lokal oke," ujar Luhut.

BISNIS | CAESAR AKBAR

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

1 jam lalu

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

Pernyataan Menteri Koordinator Marves Luhut Pandjaitan soal pemberian kewarganegaraan ganda bagi diaspora disorot media asing. Bagaimana aturannya?

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

11 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

11 jam lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

15 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

15 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

15 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

16 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

16 jam lalu

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan kewarganegaraan ganda bagi para diaspora Indonesia. Apa itu diaspora Indonesia?

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

18 jam lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya