BI Turunkan Uang Muka Kredit Kendaraan, Ini Respons Bank Permata

Jumat, 20 September 2019 19:32 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI mengeluarkan kebijakan pelonggaran uang muka kredit untuk kendaraan bermotor. Direktur Utama PT Bank Permata Tbk Ridha Wirakusumah mengatakan kebijakan BI tersebut tidak serta merta membuat permintaan terhadap kredit kendaraan bisa meningkat.

"Kalau kredit kendaraan saya bilang lebih agak sulit karena kalau kredit tersebut tergantung dari penjualan mobil. Kalau penjualan mobil turun terus penjualannya, kami juga tidak bisa kasih," kata Ridha kepada awak media di Menara Astra, Jakarta Selatan, Jumat 20 September 2019.

Bank Indonesia memutuskan untuk melonggarkan kebijakan Loan to Value atau uang muka untuk kredit kendaraan bermotor. Bank Indonesia menyatakan penurunan itu sebesar 5 persen dari rasio yang berlaku saat ini. Adapun kebijakan ini hanya bisa diberikan oleh bank yang memiliki net performing loan di bawah 5 persen.

Sementara itu, data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan adanya pelambatan dalam penjualan mobil. Sepanjang semester 1 2019 total penjualan mobil telah menurun sebesar 13 persen atau jumlahnya menjadi 481.557 ribu dari sebelumnya 553.773 ribu.

Penurunan penjualan tersebut juga ikut dirasakan PT Astra Internasional Tbk. atau ASII. Penjualan mobil milik Astra Grup tercatat mengkeret sebesar 6 persen sepanjang semester 1 2019 atau menjadi 253 ribu unit. Meski penjualan menurun, pangsa pasar milik Astra justru naik dari sebelumnya 48 persen menjadi 53 persen.

Meski menurun, Presiden Direktur Astra Internasional Prijono Sugiarto mengatakan pasar mobil masih memiliki potensi yang besar. "Karena itu, kami beranikan diri gelontoran belanja moda agar tetap sustainable. Apalagi, kami masih jadi lowest cost producer," kata Prijono di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Senin 26 Agustus 2019.

Prijono menjelaskan, potensi tersebut juga terlihat dengan keberanian produsen mobil asal Cina yang telah masuk ke pasar Indonesia. Produsen tersebut, berani membuat kapasitas produk mobil sebesar 120 ribu, namun total penjualan baru sebesar 20 ribu.

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

17 jam lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

1 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

2 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

7 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

7 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya