Tertekan Impor, Industri Tekstil Minta Jokowi Buat UU Sandang

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Kamis, 19 September 2019 13:34 WIB

Presiden Direktur PT Sri Rejeki Isman Tbk Iwan Setiawan Lukminto, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat, dan Vice President PT Pan Brothers Tbk Anne Patricia Sutanto dalam konferensi pers di Kantor Pusat API, Jakarta Selatan, Kamis, 19 September 2019. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyampaikan sejumlah tuntutan kepada pemerintahan Jokowi, demi meningkatkan daya saing Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT). Salah satu tuntutan yang disampaikan adalah perlunya Undang-Undang (UU) Sandang, yang khusus mengatur dunia pertekstilan di Tanah Air.

“Pangan dan rumah saja kan ada Undang-Undangnya,” kata Ketua Umum API Ade Sudrajat dalam konferensi pers di Graha Surveyor Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis, 19 September 2019. Tuntutan tersebut telah disampaikan saat API bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin, 16 September 2019.

Menurut Ade, UU Sandang ini diperlukan demi melindungi produk dalam negeri. Sebab, API melihat peluang pasar di dalam negeri dan luar negeri saat ini masih cukup besar. Namun yang terjadi, produk impor tekstil semakin menggempur pasar Tanah Air. Sementara, pertumbuhan ekspor hanya satu digit, kalah dari Vietnam dan Bangladesh yang mencapai dua digit.

Dari catatan API, ekspor produk tekstil dan garmen pada 2018 mencapai US$ 13,22 miliar, tumbuh 5,4 persen dari 2017 yang mencapai US$ 12,54 miliar. Sementara dalam periode yang sama, impor tumbuh 13,8 persen, dari US$ 8,8 miliar pada 2017 menjadi US$ 10,02 miliar pada 2018. Sementara pada Januari hingga Juli 2019, ekspor mencapai US$ 7,69 miliar, turun 0,6 persen dari tahun lalu.

Tuntutan ini tak hanya disampaikan oleh API, tapi juga oleh Ikatan Ahli Tekstil Indonesia (Ikatsi). Ketua Ikatsi Suharno Rusdi mengatakan, komposisi impor yang cukup besar membuat pertumbuhan industri tekstil terpuruk dan sulit bersaing di dalam maupun di luar negeri.

Advertising
Advertising

Rusdi menyebutkan, dalam 10 tahun terakhir pertumbuhan ekspor kurang dari 3 persen, sedangkan pertumbuhan impor mencapai lebih dari 20 persen secara tahunan. "UU ini kelak mengatur tidak hanya impor TPT dan sejenisnya, tetapi juga mengatur bermacam insentif dan aturan lainnya agar pengembangan industri TPT dilakukan secara berkelanjutan," kata dia, 25 Maret 2019 lalu.

Dalam pertemuan silam, Jokowi mengakui ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia di triwulan II 2019 mengalami penurunan 0,6 persen dari periode yang sama di 2018. Hal ini, kata dia, tak terlepas dari tingginya biaya produksi lokal, fasilitas dan kebijakan dagang berpihak pada impor. "Dan kurangnya perencanaan jangka panjang yang berdampak pada minimnya investasi," kata Jokowi.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

12 menit lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

3 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

7 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

10 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

20 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

20 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

22 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

23 jam lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya