TEMPO.CO, Batam -Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan atau karhutla mulai mengganggu penerbangan dari dan ke Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau. Direktur Badan Usaha Bandar Udara Hang Nadim Batam Suwarso, mengatakan akibat jarak pandang yang pendek, maka sejumlah penerbangan dibatalkan dan ditunda.
"Yang batal Susi Air ke Padang, yang delayed Wing ke Natuna IW 1270, dan Lion dari Padang JT 129," kata Suwarso, Rabu, 18 September 2019.
Sementara itu, Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam menyatakan jarak pandang di wilayah Kepulauan Riau terus menurun, seiring semakin pekatnya kabut asap kebakaran hutan dan lahan di sana.
"Kondisi saat ini jarak pandang mendatar (visibility) di wilayah Kepulauan Riau cukup rendah berkisar antara 2.000 sampai dengan 4.000 meter," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam, Suratman. Ia meminta masyarakat lebih berhati-hati dan waspada dalam perjalanan, terutama tranportasi laut.
Kepala Pos Syahbandar Sekupang P Samosir menyatakan meski jarak pandang berkurang, namun belum ada pelayaran yang dibatalkan. "Sementara ini belum ada penundaan," kata dia.
Ia mengatakan syahbandar sudah menginformasikan ke kapten kapal mengenai kondisi kabut asap tebal. "Kalau masih 1,5 mil masih bisa. Asap tetap nampak," kata dia.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
4 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.