BI Sisir Uang Lusuh di Pasar Ini Hingga Senilai Rp 100 Juta

Rabu, 18 September 2019 13:02 WIB

Mobil layanan Bank Indonesia di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, yang menjadi unit penukaran uang. Salah satu sasarannya adalah menukar uang lusuh yang dianggap tak layak edar dengan uang baru. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta mengklaim perkembangan peredaran uang lusuh di kawasan Pasar Beringharjo terus menurun pasca digencarkannya program Pasar Kawasan Bebas Uang Lusuh atau Pakabul sejak Mei 2019 silam.

Indikator penurunan itu berdasarkan peningkatan uang lusuh yang berhasil diserap oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kantor BI Yogya mencatat sebanyak 22 orang agen pemburu uang lusuh (APUL) yang diterjunkannya ternyata mampu mengumpulkan uang lusuh sebesar Rp 30-100 juta setiap hari dari tangan para pedagang Pasar Beringharjo. APUL tersebut tidak hanya berasal dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta namun juga dari perbankan.

"Antusiasme pedagang pasar dalam menukarkan uang lusuh, mendorong adanya peningkatan soil level (tingkat kualitas kelayakan uang) yang ada di Yogya," ujar Direktur BI Yogyakarta, Hilman Tisnawan Selasa 17 September 2019.

Hilman mengatakan berdasarkan hasil survei internal dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, uang pecahan kecil (UPK) yang semula berada pada level 6 meningkat signifikan menjadi 9 atau skala 1-16. Adapun untuk uang pecahan besar (UPB) juga tercatat meningkat dari level 7 menjadi 10.

Advertising
Advertising

Pada awal peluncurannya, program pembersihan uang lusuh di pasar ini dilaksanakan bekerjasama dengan PT. Bank Mandiri dan PD. BPR Bank Jogja. Namun pada Agustus 2019 PT. BRI dan PT. BPD DIY bergabung dalam program ini untuk memperkuat efektivitas program itu karena besarnya potensi uang lusuh yang beredar.

Hilman mengatakan mengantisipasi uang menjadi lusuh, pihannya menggencarkan jargon Gerakan 5 Jangan Dalam Merawat Rupiah. Yaitu jangan dilipat, jangan dicoret, jangan distapler, jangan diremas, dan jangan dibasahi.

Gerakan tersebut dinilai mampu mengedukasi masyarakat untuk mencintai rupiah sehingga dapat berdampak terhadap turunnya peredaran uang lusuh yang ada di Yogyakarta."Kami juga melaksanakan beberapa program pendukung seperti elektronifikasi atau gerakan non tunai di Pasar Beringharjo," ujarnya.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

17 menit lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

8 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

1 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya