Produk Halal Indonesia Masih Tertinggal dengan Negara Tetangga

Rabu, 18 September 2019 12:15 WIB

Pelaku usahaindustri kecil dan menengah menerima Sertifikat Halal di Bale Asri Pusdai Jabar, Bandung, Jawa Barat, Rabu, 20 September 2017. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar membagikan 750 sertifikat halal bagi pelaku usaha di 27 kabupaten dan kota guna mendorong kesadaran mereka akan pentingnya sertifikasi dan standardisasi produk dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). ANTARA FOTO/Agus Bebeng

TEMPO.CO, Jakarta - Kasubdit Eropa dari Direktorat Perundingan Bilateral Ditjen Perundingan Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan (Kemendag), Dina Kurniasari mengatakan potensi pasar produk halal untuk dikirim ke luar negeri masih sangat luas. Namun, pengekspor komoditas halal masih didominasi negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand.

"Sebenarnya pangsa pasarnya besar banget, Tetapi negara kita belum banyak (produk halal), jika dibandingkan dengan Thailand dan Malaysia," ujarnya di Hotel Sahid, Jakarta, 18 September 2019.

Walaupun Thailand bukan negara muslim tetapi, mereka bisa menyediakan produk halal yang bisa menyuplai permintaan dunia. "Pilihan produk halalnya jauh lebih banyak dengan Indonesia," kata Dina.

Dia menuturkan, kedua negara tersebut memang sedang gencar dalam mengembangkan dan mengenal produk halal dengan mengadakan pameran-pameran dalam skala yang cukup besar di negaranya.

Dian juga mencontohkan salah satu produk halal Thailand seperti olahan pisang yang bisa dikemas sedemikian rupa yang bisa membuat konsumen tertarik. Jika dibandingkan dengan produk Indonesia yang masih terkesan asal dalam mengemas suatu produk.

Advertising
Advertising

"Itu PR (pekerjaan rumah) untuk para produsen produk halal kita (Indonesia)," ungkapnya.

Menurut Dian, pasar produk halal Uni Eropa juga sangat luas karena banyaknya imigran yang berasal dari negara Timur Tengah. Dia menambahkan, produk halal tidak mesti digunakan oleh orang muslim saja, tetapi bisa dikonsumsi oleh semua orang.

Lalu terkait aturan yang dikeluarkan pemerintah yakni Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 29 Tahun 2019 tentang Ketentuan Ekspor-Impor Hewan dan Produk Hewan kewajiban label halal.

Dalam hal ini pemerintah menegaskan bakal merevisi aturan tersebut dan mengeluarkan Permendag yang baru. Dipastikan dalam beleid terbaru itu muatan halal akan diikutsertakan dan ditegaskan secara komprehensif. Terkait hal ini, Dina mengatakan dunia global sepanjang sepengetahuannya tidak mempermasalahkan ketentuan halal dari suatu negara.

"Ketentuan halal diterima-terima saja di perdagangan global, WTO juga menerima," tambahnya.

Berdasarkan catatan State of Islamic Economy Report 2018-2019, total ekspor produk halal Indonesia dalam perdagangan global mencapai US$ 124,754,129, sedangkan nilai impornya mencapai US$ 191,530,990. Lalu potensi pasar produk halal dunia pada tahun 2023 mencapai US$ 1,863 triliun.

Berita terkait

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

3 jam lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

16 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

3 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

3 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

4 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

4 hari lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

4 hari lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya