Cara Pemerintah Antisipasi Lonjakan Harga Minyak

Rabu, 18 September 2019 05:42 WIB

Asap hitam terlihat di fasilitas kilang minyak Saudi Aramco di kota timur Abqaiq, Arab Saudi, 14 September 2019. [REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengantisipasi dampak lonjakan harga minyak dunia akibat ledakan kilang minyak Saudi Aramco yang terjadi akhir pekan lalu. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tak menampik jika hal itu kemungkinan juga akan berpengaruh terhadap realisasi subsidi bahan bakar minyak (BBM) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun berjalan.

Adapun besaran subsidi BBM dan LPG di tahun ini dialokasikan sebesar Rp 90,28 triliun. “Kalau dilihat dari asumsi APBN 2019 kan ini malah lebih rendah, jadi kami melihat kalau koreksinya bersifat jangka pendek mungkin masih bisa akan terserap,” ujar dia di Jakarta, Selasa 17 September 2019..

Berdasarkan asumsi APBN 2019, harga minyak ditentukan sebesar US$ 70 per barel. Sedangkan, rata-rata pergerakan harga minyak mentah Indonesia (ICP) hingga Juli 2019 berada di bawah asumsi tersebut, yaitu US$ 62,9 per barel.

Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan memantau dampak jangka menengah akibat peristiwa ini, khususnya terkait dengan dinamika stabilitas keamanan dan politik Timur Tengah. “Kami akan mencermati apakah kenaikan harga minyak ini dampaknya permanen atau sebatas singkat,” ucapnya.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara menuturkan pemerintah perlu mewaspadai jika lonjakan harga minyak terus berlanjut hingga di atas asumsi APBN. “Ini akan memicu pelebaran belanja subsidi BBM, dan jika subsidi melebar tanpa disertai dengan naiknya penerimaan pajak, maka defisit APBN juga pasti melebar,” ujar dia.

Advertising
Advertising

“Ujungnya opsi penambahan utang di akhir tahun bisa jadi tak terhindarkan.” Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, realisasi belanja subsidi untuk BBM dan LPG hingga Juli lalu telah mencapai Rp 41,5 triliun.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menambahkan dampak dari kenaikan harga minyak ini akan terefleksi pada peningkatan biaya pengadaan BBM November dan Desember. “Karena pengadaannya dimulai di bulan-bulan ini,” ucapnya.

Menurut Fabby, ambang batas harga maksimal yang masih bisa dikendalikan pemerintah yaitu di bawah US$ 75. “Kalau lebih dari itu bahkan sampai US$ 80 akan sulit mengendalikan harga BBM untuk tidak naik,” kata dia. Sebab, Fabby memprediksi kenakan harga minyak hingga ke level tersebut akan menyebabkan kenaikan biaya produksi BBM sebesar 10 persen. “Ini yang harus dipikirkan pemerintah, karena pemerintah juga pasti tidak menginginkan adanya kenaikan.”

Sementara itu, pemerintah juga berfokus untuk memastikan ketersediaan pasokan minyak dalam negeri tetap aman. Pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Djoko Siswanto berujar Indonesia mengimpor setidaknya 110 ribu barel per hari dari Saudi Aramco. “Dalam sehari produksi mereka bisa mencapai 13,6 juta barel per hari, sedangkan akibat serangan ini produksinya terganggu sekitar 5,7 juta barel,” katanya.

<!--more-->

Djoko mengatakan hingga saat ini Saudi Aramco tetap berupaya untuk memenuhi komitmen yang sudah diteken kepada Indonesia. “Sekarang masih ada sisa kilang yang berproduksi sekitar 7,9 juta, kita Cuma 0,11 juta barel masih aman, dan sudah ada komitmen dengan negara yang diekspor, harusnya nggak ada masalah.”

Sebagai antisipasi, pemerintah juga telah menyiapkan pembelian minyak mentah dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam negeri, yaitu dari produksi Blok Cepu yang dikelola Exxonmonil. “Nanti kami beli tanggal 20 September mau diresmikan pembelian pertamanya kalau ini terganggu,” ucap Djoko. Adapun total kontrak minyak yang diincar adalah sebesar 600-650 ribu barel.

Koordinasi dengan Saudi Aramco pasca serangan yang terjadi juga dilakukan oleh PT Pertamina (Persero). “Kami melakukan koordinasi terkait pasokan minyak mentah jenis Arabian Light Crude, dan hingga saat ini tidak ada perubahan jadwal pengiriman pada kami,” ujar juru bicara Pertamina, Fajriyah Usman. “Ini untuk memastikan pasokan minyak yang akan diolah di Refinery Unit IV Cilacap tetap aman.”


GHOIDA RAHMAH | MUHAMMAD HENDARTYO

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

17 jam lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

8 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

8 hari lalu

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

Konflik Israel Iran yang diprediksi masih panjang membuat harga minyak dunia melambung.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

8 hari lalu

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

Nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah malah cenderung lebih turun yakni Rp 11.854

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

9 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

9 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya