Sri Mulyani Pantau Durasi Disrupsi Akibat Saudi Aramco Diserang

Reporter

Caesar Akbar

Selasa, 17 September 2019 06:51 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers APBN KiTa di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. Kementerian Keuangan mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per 31 Juli 2019 sebesar Rp183,7 triliun atau 1,14 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bakal memantau perkembangan dampak serangan kepada dua kilang minyak Saudi Aramco akhir pekan lalu. Serangan itu disebut menyebabkan terpangkasnya produksi minyak Saudi lebih dari setengahnya.

"Kita lihat ini permanen atau hanya sementara," ujar dia di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 16 September 2019. Ia mengatakan disrupsi dari kejadian ini akan menimbulkan kenaikan harga minyak, dan belakangan sudah terlihat lonjakannya meski baru satu hari.

Serangan drone terhadap dua fasilitas kilang milik Saudi Aramco di Abqaiq, Arab Saudi, terjadi pada Sabtu pekan lalu waktu setempat. Kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan dua pabrik di fasilitas Abqaiq, jantung industri minyak Saudi. Dalam pernyataannya, Saudi Aramco menyebut akibat serangan itu produksi minyak kerajaan diperkirakan akan terpangkas sekitar 5,7 juta barel per hari (bpd), lebih dari setengah dari produksi secara keseluruhan.

Menurut Sri Mulyani, peristiwa semacam ini adalah hal yang baru pertama kali terjadi. Sehingga dampaknya bisa cukup terasa. "Kalau kita lihat sisi minyak, ini suatu preseden yang belum pernah terjadi, ini pasti menimbulkan apa yang disebut dampak vulnerabilities dari munculnya serangan tersebut," ujar dia.

Dia
mengatakan dampak itu timbul bila melihat jumlah suplai minyak dari Arab Saudi ke seluruh dunia. "Apalagi dengan adanya 50 persen itu dicut atau terpaksa berhenti," ujar dia.

Ia menilai perlunya melihat kejelasan seberapa cepat Aramco bisa kembali normal, dan seberapa banyak negara yang suplai minyaknya bisa dipenuhi dari cadangan yang sekarang ada.

Karena itu, Sri Mulyani berujar persoalan ini perlu diperhatikan lantaran pemerintah dalam menjalankan dan mengelola perekonomian kerap muncul banyak faktor yang menimbulkan ketidakpastian, misalnya geopolitik, politik, serta ketidakpastian yang berasal dari kebijakan pemerintah.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

17 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

1 hari lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya