LinkAja Syariah Bakal Diluncurkan Sebelum Akhir 2019

Senin, 16 September 2019 14:16 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno saat berfoto dengan sejumlah direksi perusahaan BUMN dan peserta Grand Launching di Istora Senayan, Jakarta Selatan, Ahad, 30 Juni 2019. TEMPO/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - PT Fintek Karya Nusantara atau Finarya, perusahaan yang menaungi platform pembayaran digital LinkAja, bakal meluncurkan fitur terbarunya yaitu LinkAja Syariah. Group Head Sales Channel dan Sharia Unit LinkAja Widjayanto Djaenudin menargetkan peluncuran LinkAja Syariah dilakukan sebelum akhir tahun 2019.

“Kami pionir, kami berharap LinkAja syariah ini bisa mengembangkan ekosistem ekonomi digital syariah di Indonesia,” kata Widjayanto dalam acara Islamic Digital Day 2019 di Graha CIMB Niaga, Jakarta Selatan, Senin, 16 September 2019.

Saat ini, LinkAja syariah telah memperoleh sertifikasi kesesuaian syariah dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia atau DSN MUI. Namun demikian, berbagai aspek lainnya masih harus dirancang seperti pengenaan promo dan cashback, agar sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Menurut Widjayatno, LinkAja syariah tidak akan berbentuk aplikasi baru, namun hanya merupakan fitur tambahan di aplikasi LinkAja yang saat ini sudah tersedia. Sehingga, Finarya harus mengurus perizinan tambahan ke Bank Indonesia. “Kalau untuk uang elektroniknya, sudah ada lisensi dari BI,” kata Widjayanto.

Setelah diluncurkan, fitur LinkAja syariah ini akan memiliki beberapa perbedaan dengan sistem pembayaran digital LinkAja konvensional. Salah satunya yaitu bank penampung dana nasabah yang wajib di bank syariah. Meski demikian, untuk keperluan isi ulang saldo atau top up, pelanggan masih bisa menggunakan rekening bank biasa.

Advertising
Advertising

Afdhal berharap, sebanyak 1 juta pengguna bisa bermigrasi ke LinkAja syariah pada 2020 nanti. Menurut Widjayanto, target tersebut dipatok dari total 30 juta pengguna LinkAja saat ini, seiring dengan tingginya permintaan masyarakat atas layanan keuangan syariah.

Direktur Pengembangan Ekonomi Syariah dan Industri Halal, Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), Afdhal Aliasar mengatakan, lembaganya akan terus mendorong agar pengembangan ekonomi syariah seperti yang dilakukan LinkAja syariah. Menurut dia, ekonomi syariah akan semakin kuat jika mulai masuk dalam proses digitalisasi seperti ini. “Utamanya adalah kolaborasi, kami akan ajak yang lain juga,” kata dia.

Berita terkait

LinkAja Dapat Pendanaan Investasi Strategis dari Mitsui

35 hari lalu

LinkAja Dapat Pendanaan Investasi Strategis dari Mitsui

Aksi korporasi BUMN dan LinkAja untuk memperkuat ekosistem dan strategi bisnis, termasuk potensi kolaborasi di dalam ekosistem BUMN.

Baca Selengkapnya

OJK Terbitkan Peraturan soal Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Sasar Aset Kripto

37 hari lalu

OJK Terbitkan Peraturan soal Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Sasar Aset Kripto

OJK menerbitkan POJK 3/2024 tentang Penyelenggaraan IInovasi Teknologi Sektor Keuangan yang menyasar aset kripto.

Baca Selengkapnya

Fintech Lending UKU Prediksi Pengajuan Pinjaman Naik 30 Persen Selama Ramadan

40 hari lalu

Fintech Lending UKU Prediksi Pengajuan Pinjaman Naik 30 Persen Selama Ramadan

Fintech lending UKU memprediksi kenaikan pengajuan pinjaman selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

40 hari lalu

AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

AFPI menjamin penagih utang dalam industri fintech lending sudah bersertifikat.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

41 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

Langkah Aspire Kukuhkan Posisi di Pasar Indonesia

44 hari lalu

Langkah Aspire Kukuhkan Posisi di Pasar Indonesia

Aspire bekerjasama dengan Mastercard tawarkan solusi kartu korporat untuk memudahkan UMKM

Baca Selengkapnya

OJK: 16 Pinjol Belum Penuhi Modal Minimum Rp 2,5 Miliar

21 Februari 2024

OJK: 16 Pinjol Belum Penuhi Modal Minimum Rp 2,5 Miliar

OJK telah menerbitkan sanksi administratif kepada pinjol yang belum memenuhi aturan tersebut.

Baca Selengkapnya

LinkAja Luncurkan Program Penukaran Poin Loyalitas pada Ekosistem BUMN

12 Februari 2024

LinkAja Luncurkan Program Penukaran Poin Loyalitas pada Ekosistem BUMN

LinkAja meluncurkan program penukaran poin loyalitas (loyalty point exchange) khusus untuk karyawan badan usaha milik negara (BUMN).

Baca Selengkapnya

Ramai Mahasiswa ITB Bayar UKT Pakai Pinjol, Begini Penjelasan Lengkap Bos Danacita

30 Januari 2024

Ramai Mahasiswa ITB Bayar UKT Pakai Pinjol, Begini Penjelasan Lengkap Bos Danacita

Bos PT Inclusive Finance Group alias Danacita buka suara usai ramainya kasus bayar uang kuliah pakai pinjol di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Baca Selengkapnya

Alasan ITB Gandeng Pinjol untuk Cicilan UKT Mahasiswa: Tidak Semua Bisa Pinjam Bank

26 Januari 2024

Alasan ITB Gandeng Pinjol untuk Cicilan UKT Mahasiswa: Tidak Semua Bisa Pinjam Bank

ITB menyadari tidak semua orang dapat meminjam uang ke bank karena harus memiliki agunan.

Baca Selengkapnya