Tebu PTPN VII Terbakar, Perseroan Merugi Puluhan Miliar

Jumat, 13 September 2019 16:36 WIB

Kebun tebu PTPN VII yang terbakar di Tanjung Senai. Tempo/Parliza Hendrawan

TEMPO.CO, Palembang -Musim kemarau panjang di Sumatera Selatan berdampak buruk bagi kinerja perseroan PTPN VII. Pasalnya area perkebunan di Cinta Manis, Ogan Ilir, masih terjadi kebakaran. Kebakaran lahan di area perkebunan sejak Juni hingga saat ini tercatat sudah mencapai 120 hektar dari total 10.800 hektar lahan milik Badan Usaha Milik Negara ini.

Akibat kebakaran itu, perseroan merugi hingga puluhan miliar rupiah. “Nilai riil kerugiannya masih dalam penghitungan internal perseroan,” kata Acep Sudiar, Jumat, 13 september 2019.

Komponen yang harus dihitung meliputi biaya olah tanah, tanam, pemeliharaan, panen dan komponen pendukung lainnya. Selain itu kerugian semakin besar karena tebu terbakar tersebut tidak kami tebang atau olah lagi. Karena nira tebu dan mutu gula menjadi rusak.

Kawasan yang terbakar tersebut meliputi kebun yang ada di rayon 1. Untuk itulah pihaknya menghimbau masyarakat sekitar untuk tidak membakar lahan di sekitar area cinta manis. Karena banyak masyarakat yang menumpang berkebun di sekitar area rawa atau embung yang tidak bisa ditanami tebu. “Namun oleh masyarakat ditamami nanas, ubi bukan tanaman tahunan,” imbuhnya.

Menurut Acep, Kepala PTPN VII Perwakilan Sumatera Selatan, area yang terbakar didominasi tanaman tebu mendekati masa panen. Bahkan juga ada wilayah yang baru ditanam dengan bibit tebu.

Advertising
Advertising

Bukan hanya itu, dampak dari banyaknya luasan kebun tebu milik PTPN Cinta Manis yang terbakar juga membuat target RKAP (rencana kerja dan anggaran perusahaan) tidak tercapai. Tidak hanya merugi secara financial, Asep mengakui bila banyak pihak menyalahkan perusahaan dengan tuduhan sengaja membakar lahan perkebunan.

Acep meyakinkan tidak ada manfaatnya membakar lahan dengan sengaja. Menurutnya perseroan tidak bisa lagi menggunakan tebu-tebu itu untuk diolah karena kualitasnya semakin menurun. Bahkan katanya gula yang dihasilkan dari tebu yang terbakar akan menghasilkan rasa asam.

Setelah kejadian kebakaran lahan di Cinta Manis, pihaknya langsung melakukan investigas internal. PTPN VII menduga ada ada upaya pembakaran dengan sengaja oleh oknum tak bertanggung jawab. “Lahan kita itu sangat luas dan berbatasan dengan perkebunan-perkebunan milik masyarakat. Meski penjagaan kita banyak namun dengan luasan seperti itu cukup sulit memantaunya setiap waktu,” ujarnya.

Sejauh ini, perusahaan sudah menurunkan berbagai sarana dan prasarana pemadam kebakaran lahan. Acep menyebutkan, ada 4 unit mobil pemadam kebakaran, 15 unit traktor damkar, 2 unit mobil patroli, 12 unit traktor penyekat, 4 unit motor grader isolasi, puluhan menara pantau, ratusan unit knapsnak sprayer dan sebagainya.

Menanggapi hal itu, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru ikut mempertanyakan sebab musabab lahan perkebunan tebu yang terbakar itu dilakukan secara sengaja ataupun sebaliknya. Guna memastikannya, dia sudah menurunkan instansi atau tim seperti BLH dan tim teknis terkait lainnya.

Tim ditugaskan untuk mengecek langsung mengenai sebab musabab kebakaran lahan itu. “Aku perlu juga bertanya itu dibakar atau terbakar karena tebu itu semakin bau api, rendamannya makin bagus,” katanya.

Berita terkait

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

11 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

8 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

16 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

Kabut Asap Selimuti Kota Dumai, Kondisi Udara Memburuk

37 hari lalu

Kabut Asap Selimuti Kota Dumai, Kondisi Udara Memburuk

Kabut asap yang menyelimuti udara Dumai berasal dari kebakaran lahan di beberapa titik, dan kiriman dari perbatasan dengan Kabupaten Bengkalis.

Baca Selengkapnya

Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

40 hari lalu

Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

Di tengah banyaknya bencana basar di Indonesia, masih ada 10 Ha lahan terbakar di Kepulauan Riau. Sebabnya belum diketahui.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

41 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

45 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

46 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

46 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

46 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya