Luhut Kerap Ajak Cina Investasi di RI: Kita Suruh Apa Saja, Mau

Kamis, 12 September 2019 15:56 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan seusai memberikan keterangan di kantor Badan Pengawas Pemilu, Jakarta, Jumat, 2 November 2018. Luhut memberikan keterangan terkait pose satu jari dalam penutupan forum IMF di Bali beberapa waktu lalu. TEMPO/Syafiul Hadi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan buka-bukaan soal alasan pemerintah sering kali menggandeng perusahaan Cina untuk berinvestasi di Tanah Air. "Karena Cina itu gampang. Kita suruh apa saja, dia mau," ujar Luhut di di Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta, Kamis, 12 September 2019.

Pemerintah, kata Luhut, sejatinya terbuka dengan investasi dari mana pun. Sepanjang hal tersebut sesuai dengan syarat-syarat atau rule of thumb yang dimiliki pemerintah.

Batasan itu, salah satunya, adalah teknologi yang digunakan harus ramah lingkungan. Di samping, mereka juga harus mendidik tenaga kerja lokal. Sehingga, di masa depan Indonesia tidak lagi bergantung kepada tena kerja asing.

"Jadi dia mau dari bulan atau dari mana saja, sepanjang teknologi ramah lingkungan dan mendidik tenaga kerja lokal oke," ujar Luhut. Ia mengambil contoh di Morowali, yaitu investor harus mendirikan politeknik. Sehingga dalam empat tahun ke depan tenaga kerja asing di sana sudah bisa diganti oleh tenaga lokal.

Selain dua hal itu, Luhut juga mengatakan syarat lain yang mesti dipenuhi adalah adanya transfer teknologi ke Indonesia serta nilai tambah kepada industri di Tanah Air. Sehingga, orientasinya adalah kepentingan nasional.

"Buat kami kan sepanjang itu sesuai national interest kita, dan national interest kita bisa diamankan. Peduli dari mana pun (investasi masuk)," ujar Luhut. Yang penting, kata dia, itu bisa membuat Indonesia lebih baik lagi.

Lagi pula, ia memastikan kerjasama yang ada saat ini bersifat antar bisnis atau business to business dan bukan antar pemerintah alias government to government. Sehingga rasio utang pemerintah pun masih bisa dijaga di bawah 30 persen.

Tak jarang keputusan Luhut menawarkan sejumlah perusahaan untuk berinvestasi di Tanah Air yang berbuah kontroversi di masyarakat. Yang teranyar pada akhir Agustus lalu adalah ajakan Luhut ke perusahaan asuransi terbesar di Cina, Ping An Insurance, untuk memberi masukan agar BPJS Kesehatan bisa terlepas dari jerat defisit keuangan.

Luhut berharap perusahaan ini bersedia berbagi pengalaman mereka yang telah sukses mengelola asuransi kesehatan bagi peserta yang jumlahnya lebih banyak dari peserta BPJS Kesehatan. Meski BPJS Kesehatan tidak masuk dalam bidang kerjanya, Luhut tetap berharap Ping An Insurance bisa memberi masukan atau sumbang saran.

Berita terkait

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

7 menit lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

1 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

1 jam lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

2 jam lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

2 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

3 jam lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

3 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

6 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

6 jam lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

7 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya