Luhut: Doktor Ekonomi Gak Jelas yang Bilang Ekonomi RI Jelek

Kamis, 12 September 2019 12:37 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan tiba di gedung MPR untuk menghadiri sidang tahunan MPR 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan masyarakat tidak perlu pesimistis secara berlebihan dengan kondisi perekonomian Indonesia saat ini. "Kalau ada doktor ekonomi yang bilang ekonomi Indonesia jelek, mungkin doktornya enggak jelas," ujar Luhut di Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta, Kamis, 12 September 2019.

Ia menyadari bahwa mesin pertumbuhan dunia belakangan tengah mengalami perlambatan dan terus melemah. Namun, ia mengatakan perekonomian tidak bisa diramalkan misalnya untuk satu tahun. "Enam bulan saja sudah bagus," ujar Luhut. Saat ini saja sudah ada negara yang masuk ke zona resesi.

Salah satu persoalan yang disinggung Luhut adalah memanasnya hubungan antara Amerika Serikat dan Cina. Belakangan, pengaruh perang dagang sudah sangat memengaruhi perekonomian dunia. Efeknya meliputi kondisi perdagangan, harga komoditas, hingga kondisi keuangan global.

Ujungnya, kondisi tersebut bisa berimbas kepada ekspor, konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, hingga investasi di Indonesia. "Ini pola yang terjadi kalau kondisi terus berlanjut," kata Luhut.

Berdasarkan data yang ia miliki, Luhut memang sudah mengalami pertumbuhan ekspor negatif sejak triwulan I 2019 lantaran terimbas penurunan harga komoditas seperti minyak sawit, batubara, hingga karet. "Karena kita bergantung kepada harga komoditas dan enggak ada added value," tutur dia.

Karena itulah saat ini pemerintah mulai menggalakkan perkembangan industri yang memberikan nilai tambah pada komoditas-komoditas andalan Indonesia, misalnya nikel. Ia meyakini dengan hilirisasi pemasukan ke Tanah Air bisa terus bertambah setiap tahunnya.

Di sisi lain, Luhut melihat indeks kepercayaan masyarakat kepada masyarakat angkanya juga masih cukup tinggi. Bahkan, ia menilai dibanding dengan era pemerintahan sebelumnya, indeks kepercayaan masyarakat kepada pemerintah saat ini masih lebih tinggi. "Publik masih punya confidence yang tinggi, kalau dipelihara terus saya kira dampaknya bagus."

Berita terkait

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

2 jam lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

1 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

1 hari lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

1 hari lalu

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

Media asing menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan soal tawaran kewarganegaraan ganda

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

1 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

2 hari lalu

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kerap membentuk Satuan Tugas alias Satgas. terakhir tunjuk Bahlil pimpin Satgas Gula dan Bioetanol.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

2 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

4 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

5 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya