Jokowi Rapat Investasi 2 Kali Sepekan, Luhut: Motong Birokrasi

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Kamis, 12 September 2019 11:28 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kedua kanan) berbincang dengan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi (kanan) saat menuju acara pembukaan Our Ocean Conference di Nusa Dua, Bali, Senin, 29 Oktober 2018. ANTARA/MediaOOC2018/Prasetia Fauzani

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyatakan ingin mengintensifkan rapat khusus mengenai invetasi untuk memperbaiki iklim investasi dalam negeri. Presiden Jokowi bahkan berkomitmen untuk menggelar rapat khusus untuk investasi sebanyak dua kali dalam seminggu.

Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan bahwa Presiden Jokowi ingin menyederhanakan alur birokrasi dalam penanaman investasi di Indonesia. "Jadi sekarang kita mau memotong birokrasi yang tidak perlu. Kita membuat pembanding dengan negara-negara ASEAN, karena kita sangat panjang prosesnya," kata Luhut di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu 11 September 2019.

Menurut Luhut, iklim invetasi Indonesia jika dibandingkan dengan negara ASEAN sangat tidak kompetitif, karena Indonesia mempunyai alur yang sangat rumit dalam mengurus perizinan dalam berinvestasi. "Karena negara lain membuat, peraturan-peraturan untuk investasi jauh lebih sederhana," tambahnya.

Luhut menjelaskan, Presiden Jokowi akan membahas semua sektor investasi, agar semua dapat memperbaiki alur perizinannya. Harapannya, agar para investor mau menanamkan modalnya di Indonesia.

Pemerintah menargetkan, urusan perizininan ini akan selesai dalam satu bulan ke depan. Dia mengungkapkan, seusai pelantikan Jokowi jilid dua, pemerintah akan membuat satu undang-undang baru untuk mengamendemen beberapa undang-undang sekaligus yang mengurusi tentang investasi.

Advertising
Advertising

"Nanti setelah pelantikan Presiden nanti akan omnibus law itu akan disampaikan kepada parlemen," ucap Luhut.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menginginkan rapat investasi seminggu dua kali guna menyelesaikan yang berkaitan dengan perbaikan ekosistem investasi terus menerus.

Jokowi mengatakan, rapat diintensifkan agar memperoleh putusan yang konkret untuk perbaikan ekosistem investasi. Jokowi mengaku masih menerima banyak keluhan dari para investor yang terkendala dengan regulasi dan perizinan berinvestasi. Para investor menganggap prosedur berinvestasi di Indonesia terlalu berbelit-belit dan banyak aturan.

"Bukan hanya sulit diprediksi tapi juga terlalu banyak diskresi-diskresi yang dilakukan kementerian. Sehingga selalu berubah-berubah," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 11 September 2019.

EKO WAHYUDI l FRISKI RIANA

Berita terkait

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

36 menit lalu

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Selasa siang, 7 Mei 2024, dimulai dari pesan Presiden Jokowi saat bertemu dengan bos Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

1 jam lalu

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

"Karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal," kata Jokowi soal fenomena pabrik tutup.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

1 jam lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

1 jam lalu

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan Presiden Jokowi yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Megawati dan Prabowo

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

1 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

2 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

2 jam lalu

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

Orang-orang dekat Prabowo menceritakan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar untuk menguasai DPR.

Baca Selengkapnya

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

2 jam lalu

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan pembukaan Indonesia Digital Test House (IDTH) di BBPPT dapat memperkuat ekosistem digital lokal. Berikut hal-hal seputar IDTH.

Baca Selengkapnya

Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP

3 jam lalu

Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP

Sebelumnya, Kabar Jokowi bukan lagi anggota PDIP disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

Presiden Jokowi setuju dengan usul yang menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto tak perlu membawa orang 'toxic' masuk kabinet.

Baca Selengkapnya