Ini Alasan Satelit Internet Satria Ditempatkan di Atas Papua

Rabu, 11 September 2019 19:10 WIB

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menandatangani Perjanjian Kerjasama, Perjanjian Penjaminan, dan Perjanjian Regres Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) pada Proyek Satelit Satria di Museum Nasional, Jakarta. Jumat, 3 Mei 2019. dok. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

TEMPO.CO, Budapest – Direktur utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Indonesia (Bakti) Anang Latif menjelaskan alasan mengapa Satelit Republik Indonesia atau Satria akan ditempatkan di atas Papua. Satelit Satria akan berada pada ketinggian 35.786 meter dpl di atas wilayah Papua.

Menurut Anang, orbit di atas Papua dipilih karena PT Pasifik Satelit Nusantara memiliki slot orbit di sana. “Lokasi yang dipilih di atas Papua tapi jangkauannya mencakup seluruh wilayah Indonesia,” kata Anang di Paviliun Indonesia dalam forum ITU Telecom World 2019 di Budapest, Hungaria, Selasa 10 September 2019.

Sebenarnya, kata Anang, di manapun lokasi di atas Indonesia tidak masalah, asalkan slot orbit Satelit akan ditempatkan harus terdaftar sebelumnya di International Telecommunication Union (ITU). “Kita harus sudah melakukan koordinasi teknis untuk kelayakan karena penempatan satelit harus melalui kerja sama dan kesepakatan dengan berapa negara tetangga.”

Diperkirakan satelit berkapasitas 150 Gbps itu akan selesai dibangun oleh Thales Alenia Space pada akhir 2022 dan siap beroperasi pada awal 2023. Pemerintah juga telqh melakukan MoU dengan SpaceX untuk meluncurkan satelit itu dari Cape Canaveral di Florida.

Meski memiliki kapasitas 10 kali lebih besar dibandingkan satelit Nusantara 1 milik PSN yang diluncurkan beberapa waktu lalu, diprediksi kebutuhan di masa depan akan jauh lebih besar.
“Karena layanan yang dulu hanya foto sekarang ada video high resolution. Kami meyakini bahwa 150 Gbps pun tidak akan cukup,” ujarnya. “Bahkan Pak Menteri sudah merencanakan untuk membeli satelit kedua bahkan ketiga untuk mengantisipasi kebutuhan bandwidth yang cukup besar di masa mendatang.”

Advertising
Advertising

Peluncuran Satelit Satria adalah untuk melengkapi proyek backbone serat optik Palapa Ring yang rampung pada 17 Agustus 2019. Satelit multifungsi ini akan menyiapkan layanan internet cepat. Berbeda dengan Palapa Ring yang menjangkau ibu kota kabupaten atau kota, satelit ini akan menyediakan layanan internet bagi desa-desa yang jaraknya jauh dari Kota.

TJANDRA DEWI

Berita terkait

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

8 jam lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

9 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

11 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

13 jam lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

14 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

17 jam lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

18 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

22 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya