Bangun 5 PLTA dan PLTM, PLN Utang Rp 4,6 T ke Bank Jerman

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Rabu, 11 September 2019 18:37 WIB

Suasana rumah generator Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu, 21 November 2018. PLTA Cirata yang memiliki delapan turbin tersebut mampu menghasilkan maksimal 1.008 megawat dengan tegangan 500 kilo volt. ANTARA/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) mengaku telah mengajukan pinjaman atau utang kepada KfW Bank senilai 294,7 juta euro atau setara Rp4,6 triliun (kurs Rp15.638) sejak 2017. Utang senilai itu untuk mendanai lima proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan minihidro (PLTM) dengan total kapasitas 160,4 MW.

Dengan perhitungan nilai investasi sebesar US$ 3 juta per MW, maka total investasi kelima proyek pembangkit tersebut dapat mencapai US$ 481,2 juta. Selain memberikan utang, Bank asal Jerman ini juga memberikan hibah pendanaan untuk melakukan studi kelayakan (feasibility study/FS) untuk proyek tersebut.

Manager Sub Bidang Hidro PLN Dony Cahya mengatakan bank Jerman yang memberikan utang itu mengharuskan proyek-proyek pembangkit energi baru terbarukan (EBT) tersebut memperbarui FS untuk memenuhi persyaratan. Setelah melakukan pembaruan, KfW Bank bersama PLN pun melakukan loan agreement dengan sifat utang sector loan.

Menurut Dony, karena pinjaman yang besar, perlu adanya penjaminan, dan pemerintah berkomitmen untuk hal tersebut. Selain itu, dengan sector loan, waktu pengerjaan proyek-proyek tersebut bisa lebih cepat karena pinjaman yang diberikan langsung mendanai sejumlah proyek.

"Lebih bagus [sector loan], beberapa proyek bisa dibangun dengan menggunakan satu loan. Coba bayangkan satu loan untuk satu lokasi, berapa lama kita proses," kata Donykepada Bisnis, Selasa 10 September 2019.

Advertising
Advertising

Dony memastikan meskipun perjanjian loan agreement atas lima proyek tersebut telah didapatkan PLN, konstruksi belum bisa dilakukan langsung karena harus melalui sejumlah langkah. Salah satunya adalah melakukan detail engineering design (DED) sebagai persyaratan dari lender karena studi kelayakan yang ada belum cukup memenuhi untuk melakukan konstruksi.

Menurut dia, DED juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar, yakni sekitar 1,5 tahun. PLN juga perlu melakukan proses pengadaan kontraktor yang paling cepat dilakukan dalam waktu 1 tahun. "Kita estimasi konstruksi 3 sampai 4 tahun, 2024 hingga 2025 harapannya kita bisa COD," Dony menjelaskan.

BISNIS

Berita terkait

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

23 jam lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Pekerja Perempuan 24 Persen, PLN Klaim Dukung Kesetaraan Gender

1 hari lalu

Pekerja Perempuan 24 Persen, PLN Klaim Dukung Kesetaraan Gender

PLN mengaku berkomitmen menerapkan perlindungan, pencegahan, dan penanganan pelecehan seksual bagi pekerja perempuan di lingkungan perusahaan.

Baca Selengkapnya

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

2 hari lalu

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

3 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

4 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

4 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PLN dan Huawei Bekerja Sama dalam Proyek JIC, Dukung Transformasi Energi

4 hari lalu

PLN dan Huawei Bekerja Sama dalam Proyek JIC, Dukung Transformasi Energi

PT PLN (Persero) dan PT Huawei Tech Investment berkolaborasi dalam Joint Innovation Center (JIC). Proyek itu untuk memperkuat transformasi digital.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi PLN dan Huawei Kembangkan Joint Innovation Center

5 hari lalu

Kolaborasi PLN dan Huawei Kembangkan Joint Innovation Center

Kolaborasi Joint Innovation Center (JIC) dengan PT Huawei Tech Investment yang akan menjadi salah satu fondasi pengembangan teknologi ketenagalistrikan baru di bidang ICT.

Baca Selengkapnya