Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menghadiri peresmian pabrik perakitan mobil Esemka di Boyolali, Jawa Tengah, 6 September 2019. TEMPO/Wawan Priyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menanggapi mengenai banyak pihak yang menyebut mobil Esemka buatan PT Solo Manufaktur Kreasi mirip dengan kendaraan asal Cina. Padahal, menurut Airlangga, hal itu adalah hal yang biasa.
"Kalau mobil multiplatform kan biasa. Kita enggak pernah bilang Vietnam jiplak BMW, kan tidak apalagi karena mereka ada perjanjian," kata Airlangga kepada media di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kematiriman, Jakarta Pusat, Selasa 10 September 2019.
Sebelumnya, sejumlah pihak menuding mobil Esemka Bima mirip dengan Changan MD201 keluaran produsen Cina. Berdasarkan spesifikasinya, mobil Esemka Bima memiliki panjang 4.560 milimeter dan lebar 1.645 milimeter dengan tinggi 1.890 milimeter.
Mobil ini dikendalikan mesin E-power l4 DOHC dan memiliki daya maksimum 72 kW dengan torsi 119 Nm. Sedangkan kapasitas tangki mobil tersebut 40 liter. Rencananya, Solo Manufaktur Kreasi bakal menjual Bima ini dengan harga tak lebih dari Rp 150 juta.
Airlangga mencontohkan mobil multiplatform juga dilakukan oleh produsen asal Indonesia seperti Daihatsu dan Toyota. Hal ini karena pabrik pembuatan mobil tersebut sama-sama dilakukan oleh pabrikan yang serupa yakni Daihatsu.
Proses serupa, kata Airlangga, juga dilakukan oleh pabrikan mobil luar negeri seperti Viat di Italia dan juga Mercedes di Korea Selatan. Di Korea Selatan, misalnya, merek Mercedes memiliki kemiripan dengan SsangYong namun memiliki desain yang berbeda.
"Jadi enggak bisa bilang SsangYong jiplak. Ini bukan soal jiplak jiplakan tapi multisource, multiplatform dan mereka punya kerja sama," kata Airlangga.
Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa
10 hari lalu
Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai masyarakat Indonesia tak perlu khawatir soal imbas konflik Iran-Israel. Dia mengatakan potensi eskalasi konflik kedua negara tersebut belum diketahui, sehingga pemerintah belum mengambil keputusan apapun.
Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak
10 hari lalu
Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal antisipasi Menteri BUMN Erick Thohir terhadap imbas ekonomi dari konflik Iran-Israel. Erick menginstruksikan BUMN yang memiliki porsi utang luar negeri yang besar untuk segera membeli dolar Ameria Serikat dalam jumlah besar.