Sri Mulyani Minta Pejabat di Lingkungan Kemenkeu Paham Seluk Beluk APBN

Senin, 9 September 2019 20:00 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers APBN KiTa di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. Kementerian Keuangan mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per 31 Juli 2019 sebesar Rp183,7 triliun atau 1,14 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta seluruh pejabat dan karyawan di Kementerian Keuangan atau Kemenkeu untuk memahami seluk beluk keuangan negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN. Sebab, selama ini ternyata masih banyak pejabat dan karyawan yang belum memahami.

"Selama ini saya melihat bahwa pemahaman di hampir semua unit tidak merata. Saya melihat melalui sosial media ada saja yang berujar bahwa yang bersangkutan menunjukkan ketidakpahaman mengenai APBN dan keuangan negara," kata Sri Mulyani di Aula Gedung Djuanda, Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin 9 September 2019.

Adapun hal itu disampaikan Sri Mulyani saat dirinya memberikan pidato usai melantik sebanyak 25 pejabat pada level eselon II. Para pejabat tersebut saat ini merupakan Pimpinan Tinggi Pratama dan Direksi Pusat Investasi Pemerintah, Kementerian Keuangan.

Karena itu, kata Sri Mulyani, Kementerian saat ini rajin mengelar pertemuan untuk menyosialisasikan kebijakan atau program yang telah dibuat. Pertemuan itu dibuat untuk memberikan pemahaman atas APBN sekaligus menanamkan pengetahuan sebagai salah satu pihak yang melakukan pengelolaan keuangan negara.

"Ini adalah suatu hal yang tidak mudah bagi kami untuk menanamkan, pemahaman mereka sebagai satu institusi keuangan negara, apa artinya mengelola keuangan negara dan bagi perekonomian domestik," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Advertising
Advertising

Karena itu, kata Sri Mulyani, meminta kepada seluruh pejabat dan karyawan Kemenkeu untuk, paling tidak memahami kondisi perekonomian. Khususnya mengenai kebijakan ekonomi makro dan juga kebijakan fiskal yang telah ditetapkan pemerintah.

Sri Mulyani menjelaskan, ada dua alasan mengapa ada kejadian tersebut. Pertama, karena mereka bekerja seringkali bekerja dalam unit-unit tertentu dan khusus sehingga belum mampu melihat fungsi tersebut dalam konteks pengelolaan keuangan negara. Kedua, karena rekrutmen pekerja Kemenkeu tidak berasal dari bidang keuangan negara saja tetapi bermacam-macam.

Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

13 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

13 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

14 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

2 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya