Cemas Imbasnya, RI Siap Bantu Redakan Perang Dagang Jepang-Korsel

Reporter

Antara

Editor

Rahma Tri

Senin, 9 September 2019 11:28 WIB

Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Mozambik, Ragendra Berta de Sousa

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia menyatakan kesiapannya untuk membantu meredakan ketegangan hubungan dagang antara Jepang dan Korea Selatan. Sebab, perang dagang dua negara raksasa Asia itu bisa berimbas negatif pada laju pertumbuhan ekonomi kawasan dan global.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita usai pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Korsel Yoo Myung-Hee di Bangkok, Thailand, Senin pagi, mengatakan Indonesia akan membantu semaksimal mungkin dengan memanfaatkan berbagai jalur komunikasi kepada Korsel dan Jepang. Tujuannya, agar tensi perang dagang kedua negara itu bisa mereda.

"Di semua percakapan, kita akan jelaskan secara halus, tanpa kita masuk terlalu jauh ke permasalahan masing-masing negara. Kita ingatkan bahwa perang dagang bisa berdampak pada perekonomian secara keseluruhan dan tidak ada yang diuntungkan dengan hal itu," ujar Enggar usai pertemuan bilateral di sela Pertemuan Menteri Ekonomi Asean (Asean Economic Ministers' Meeting/AEM) ke-51 itu, Senin 9 September 2019.

Enggartiasto bertemu Myung-Hee sebelum rangkaian pertemuan konsultasi ASEAN dengan negara mitra dagang di hari keempat AEM ke-51.

Jepang dan Korsel merupakan dua negara yang memilki hubungan dagang dan investasi yang erat dengan Indonesia. Perang dagang kedua negara tentu bisa berdampak pada mitra-mitra dagang dari kedua negara tersebut.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), hingga akhir 2018, perdagangan Indonesia dengan Jepang maupun Korsel selalu tercatat surplus, masing-masing US$ 1,4 miliar dan US$ 451 juta. Namun pada kurun Januari-Juni 2019, Indonesia mengalami defisit perdagangan dari Korsel sebesar US$ 441 juta.

Advertising
Advertising

Enggar juga menyampaikan, selain soal perang dagang, Presiden Joko Widodo juga berkomitmen mempermudah investasi langsung ke Indonesia. Dalam hal ini, pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap rencana keberlanjutan investasi dari dua industri raksasa asal Korsel yakni perusahaan kimia Lotte Group dan perusahaan otomotif Hyundai. "Kami sampaikan kita memberikan perhatian terhadap rencana investasi dua industri besar itu. Jadi mereka tidak perlu khawatir," ujar Enggartiasto Lukita.

ANTARA

Berita terkait

Jepang Kucurkan Pinjaman Rp14 Triliun ke Indonesia untuk Proyek MRT Koridor Timur-Barat

3 jam lalu

Jepang Kucurkan Pinjaman Rp14 Triliun ke Indonesia untuk Proyek MRT Koridor Timur-Barat

Jepang dan Kementerian Luar Negeri menandatangani pertukaran nota atau E/N senilai Rp14 triliun untuk Proyek MRT Koridor Timur-Barat

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

6 jam lalu

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

7 jam lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Iroha Member Termuda Girl Group ILLIT Asal Jepang

7 jam lalu

Mengenal Iroha Member Termuda Girl Group ILLIT Asal Jepang

Grup idol ILLIT sedang naik daun setelah merilis debut pertama mereka lewat lagu berjudul Magnetic. Membernya tak semua asal Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

9 jam lalu

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

1 hari lalu

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

2 hari lalu

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

ICT ingatkan para pemberi dana yang ingin berinvestasi di platform pinjaman online berbasis peer to peer lebih berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Jepang Tunda Pembangunan Penghalang Gunung Fuji

3 hari lalu

Jepang Tunda Pembangunan Penghalang Gunung Fuji

Wisatawan memiliki waktu beberapa hari lagi untuk memotret Gunung Fuji di tempat yang populer setelah pembangunan penghalang ditunda

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

3 hari lalu

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

Menteri Sandiaga Uno mengajak investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

Baca Selengkapnya

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

3 hari lalu

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya

Baca Selengkapnya