Kemenkeu Terbitkan Surat Utang Negara Ritel SBR008

Kamis, 5 September 2019 11:35 WIB

(Ki-ka) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan Loto S Ginting, Founder Investashe.com Aliyah Natasha, dan Travel blogger Satya Winnie, dalam acara peluncuran SBR 006 di Menara BTPN Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 1 April 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan kembali menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) ritel yang khusus ditujukan kepada investor warga negara Indonesia (WNI) secara online dengan tingkat bunga mengambang. Kali ini, surat utang yang diterbitkan yaitu berupa Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR008.

”SBR008 ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menyediakan pembiayaan alternatif investasi yang aman, mudah, terjangkau, dan menguntungkan masyarakat,” tulis pihak Kemenkeu dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 5 September 2019.

SBR008 ini diterbitkan dengan tingkat kupon minimal mengambang atau floating with flow sebesar 7,2 persen. Sementara tenor dua tahun dengan pemesanan minimal Rp 1 juta. Adapun proses distribusi pembelian dapat dilakukan secara online di aplikasi yang disediakan mitra distribusi melalui 4 tahap yaitu registrasi, pemesanan, pembayaran, dan konfirmasi.

Menurut Kemenkeu, masyarakat saat ini sudah semakin mudah dalam melakukan pembayaran SBR008 dan instrumen investasi pemerintah lainnya. Sebab, saat ini kementerian yang dipimpin Sri Mulyani ini telah menambah tiga kanal pembayaran baru sebagai lembaga persepsi yaitu Bukalapak, Tokopedia, dan Finnet. Dengan tambahan tiga kanal ini, maka total bank, pos, atau lembaga yang depat melayani pembayaran pembelian SBR menjadi 86 perusahaan.

Sementara untuk mitra distribusi, jumlahnya saat ini sudah mencapai 22 mitra. Rinciannya yaitu 13 bank, 4 perusahaan efek, 3 perusahaan efek khusus atau APRED Fintech, dan 2 perusahaan fintech peer-to-peer lending atau P2P Lending.

Untuk itu, masyarakat yang berminat untuk berinvestasi di SBR008 ini dapat segera melakukan registasi dan menghubungi mitra distribusi tersebut. Sebab, Masa penawaran SBR008 ini dibatasi dari 5 hingga 19 September 2019. Informasi lebih lanjut mengenai penawaran SBR008 ini dapat dilihat di laman Kemenkeu.

Terakhir kali, Kemenkeu menerbitkan SBR pada 11 Juli 2019. Saat itu, tingkat kupon yang ditawarkan lebih besar yaitu mencapai 7,50 persen. Sebulan kemudian, Kemenkeu menerbitkan lagi ST005 dengan tingkat kupon yang lebih tinggi dari saat ini, yaitu 7,4 persen.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

1 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

1 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

2 hari lalu

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

TKN memastikan pembahasan program makan siang gratis untuk RAPBN 2025 sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

2 hari lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya