Luhut Pamer Konsorsium Asing Tanam Modal Rp 56 T di Morowali

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Rabu, 4 September 2019 20:19 WIB

Dari kanan: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo terlihat sebelum rapat terbatas di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 16 Juli 2019. Rapat ini dipimpin oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan bahwa investor Jepang telah ikut mengucurkan modal dalam proyek senilai US$ 4 miliar atau Rp 56 triliun di Morowali, Sulawaesi Tengah. Kucuran investasi itu untuk membangun pabrik baterai dan daur ulang baterai lithium.

Adapun, investor Jepang yang dimaksud tergabung dalam konsorsium China's Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL). Investasi tersebut turut melibatkan LG, Panasonic, Volkswagen, dan Mercedes Benz.

"Di Morowali, investor datang dan kemarin sudah ditandatangani US$ 4 miliar untuk produksi baterai dan recycle lithium baterai," ujarnya saat ditemui di Balai Kartini, Rabu 4 September 2019.

Luhut mengungkapkan, setelah ada pabrik baterai, porsi 98 persen nikel yang sebelumnya diekspor ke Cina, saat ini sudah bisa untuk diolah di dalam negeri. Oleh karena itu,ia meyakini kebijakan pelarangan ekspor nikel ore dapat menarik produsen baterai untuk masuk Indonesia.

"Begitu kemarin nikel ore di-banned, mereka enggak bisa bikin di tempat lain, bikinnya di Indonesia. Lalu, Cobalt ini adalah material utama lithium baterai, sekarang lithium baterai itu sampai 80 persen ada di Indonesia. Jadi kita punya nikel. Dari mulai stainless steel, karton steel, kartoda, sampai lithium baterai," ujar Luhut.

Luhut menuturkan, sudah ada US$ 1 miliar yang direalisasikan untuk peletakan batu pertama. Kegiatan itu telah dilakukan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Pemerintah kini membuka pintu selebar-lebarnya bagi investor dari semua negara . "Ini bukan soal Cina-Cina lagi. Tapi semua investor punya kepentingan sama. Mencari efisiensi energi," ungkap Luhut.

Menurut Luhut, investasi untuk mengembangkan baterai listrik juga nantinya akan membantu perbaikan keadaan lingkungan menjadi lebih baik. Yakni, dengan banyaknya yang akan menggunakan mobil listrik.

EKO WAHYUDI



Berita terkait

Kasus Ledakan Pabrik Smelter Bertambah, Pengamat: Pemerintah Lebih Prioritaskan Investasi Ketimbang Sistem Keamanan Pabrik

8 jam lalu

Kasus Ledakan Pabrik Smelter Bertambah, Pengamat: Pemerintah Lebih Prioritaskan Investasi Ketimbang Sistem Keamanan Pabrik

Pemerintah terkesan tidak serius dalam penerapan standar keamanan untuk perusahaan smelter ataupun investor asing yang masuk ke Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Luhut Tawarkan Elon Musk Luncurkan Roket Starship ke Mars dari Biak

11 jam lalu

Luhut Tawarkan Elon Musk Luncurkan Roket Starship ke Mars dari Biak

Luhut pun sempat bertanya soal keseriusan Elon Musk meluncurkan roket ke Mars dan menawarkan peluncuran roket Starship dapat dilakukan di Biak, Papua

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

18 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

1 hari lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

1 hari lalu

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

Bendesa Adat Berawa Ketut Riana diduga memeras pengusaha yang membutuhkan rekomendasi perizinan investasi

Baca Selengkapnya

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

1 hari lalu

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

Pemerintah akan menggusur warga di area 2.086 hektare lahan untuk proyek IKN. Ganti rugi dan tempat relokasi disiapkan.

Baca Selengkapnya

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

2 hari lalu

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

Luhut berharap pelaksanaan WWF dengan jumlah peserta yang tercatat lebih 30.000 dari 148 negara itu dapat berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

2 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

2 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

2 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya