Turunkan Suku Bunga Lagi, BI Beri Arahan ke Pelaku Pasar

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Selasa, 3 September 2019 10:01 WIB

Jajaran Deputi BI Dody Budi Waluyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Langkah Bank Indonesia yang kembali menurunkan suku bunga dinilai selangkah lebih maju dari Bank Sentral AS (The Fed). Karena itu, kebijakan penurunan suku bunga oleh BI ini diharapkan dapat menjadi petunjuk (guidance) awal bagi para pelaku pasar di tengah banyaknya ketidakpastian global.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengakui saat ini Bank Indonesia memang lebih di depan (ahed the curve) The Fed dalam memangkas suku bunga.“Yang penting kan kami mengambil kebijakan itu [sudah] mengukur ke depannya The Fed akan melakukan apa. Sama seperti saat menaikkan suku bunga, kami sudah megukur The Fed akan naikkan berapa kali,” ujarnya ketika berkunjung ke Bisnis Indonesia, Jakarta, Senin 3 September 2019.

Menurut Dody, kebijakan Bank Indonesia itu dilakukan supaya pasar dapat menyesuaikan posisinya sejak awal dan jangan sampai kebijakan yang diambil bank sentral tampil terlambat (behind the curve). Bank Indonesia pun, akan menjaga kredibilitas dan komunikasinya supaya tidak ada ekspektasi berlebihan dari para stakeholders.

Dody menyampaikan, Bank Indonesia akan terbuka untuk pemangkasan suku bunga lebih lanjut sambil tetap fokus pada stabilitas.

Adapun, data inflasi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 3,49 secara year-on-year pada Agustus dinilai masih dapat memberi ruang kepada Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga menjelang akhir tahun.Selama 2 bulan terakhir, BI telah memangkas suku bunga sebanyak 2 kali sebesar 50 bps yang membawa level 7-Day Reserve Repo Rate ke level 5,50 persen.

Advertising
Advertising

Saat ini, pelaku pasar di Amerika Serikat juga berharap The Fed kembali menurunkan suku bunga acuan dalam rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bulan ini. Langkah ini mungkin juga akan diikuti kembali oleh Bank Indonesia.

BISNIS

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

9 jam lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

12 jam lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

17 jam lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

17 jam lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

21 jam lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

3 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya