BI Gelar Konferensi Ekonomi Moneter ke 13, Bahas Digitalisasi

Kamis, 29 Agustus 2019 10:42 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan sambutan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2018 di Jakarta, Selasa, 27 November 2018. Dalam pidatonya, Perry Warjiyo memaparkan rencana kebijakan moneter bank sentral pada 2019. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia kembali menggelar Konferensi Internasional Bulletin of Monetary Economics and Banking atau BMEB ke-13 di Bali, selama tiga hari, dari 28 hingga 30 Agustus 2019. Tema yang diusung dalam ajang kali ini yaitu “Menjaga Stabilitas dan Memperkuat Momentum Pertumbuhan di Tengah Tingginya Ketidakpastian dalam Era Digital.”

“Kemajuan teknologi yang sangat pesat, terutama digitalisasi, telah membawa perubahan yang besar dalam cara manusia memproduksi dan mendistribusikan aktivitas usaha,” kata Kepala Institut Bank Indonesia dalam keterangan di Bali, Rabu, 28 Agustus 2019.

Sehingga, bank sentral di banyak negara pun mengambil langkah untuk lebih memahami implikasi dari perubahan-perubahan tersebut pada kebijakan ekonomi. Mulai dari implikasi pada kebijakan moneter, ekonomi makro, sistem keuangan, dan sistem pembayaran. “Indonesia berada di pusaran perubahan tersebut,” kata dia.

Oleh sebab itu, BI berharap konferensi internasional ini bisa menjadi ajang bagi peneliti Indonesia dan internasional untuk bertemu dan belajar satu sama lain. Sehingga, ekosistem penelitian di Indonesia terkait kebijakan ekonomi di tengah perubahan teknologi, menjadi lebih kuat. Sejumlah mitra pun mendukung acara ini, termasuk Asian Development Bank atau ADB.

Gubernur BI Perry Warjiyo dijadwalkan memberi sambutan langsung dalam acara ini. Kemudian, dilanjutkan dengan diskusi panel yang akan dihadiri oleh Iftekhar, profesor dari Fordham University, Amerika Serikat; Jonathan Batten, profesor dari University Utara, Malaysia; dan Iwan Jaya Azis, profesor dari Cornell University, Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

Selain itu, acara ini juga diadakan seiring dengan meningkatnya kualitas dari BMEB, buletin terbitan BI tersebut. BMEB menerima artikel ilmiah di bidang ekonomi moneter, ekonomi makro, keuangan dan perbankan, pengaturan makroprudensial, stabilitas sistem keuangan, sistem pembayaran, ekonomi internasional dan ekonomi pembangunan.

Selain itu, tim penyeleksi yang bermitra dengan BMEB pun berasal dari 17 negara dan mayoritas memiliki Scopus h-index yang tinggi sehingga sangat kompeten di bidangnya. Seleksi artikel dilakukan melalui proses double blind manuscript review process yang membuat penulis maupun penilai saling tidak mengetahui.

Kemudian sejak Juli 2019, BMEB telah menjadi jurnal yang terindeks Scopus sehingga diharapkan dapat memberi kontribusi pada penguatan ekosistem riset ekonomi termasuk ekonomi moneter di tanah air. Hingga Mei 2019, jumlah pengunjung situs BMEB mencapai 7.557 pengunjung per bulan, dengan 87 persen pengunjung dari Indonesia.

Berita terkait

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

7 jam lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

9 jam lalu

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

Kejati Bali akan mengembangkan penyidikan perkara tersangka berinisial KR, Bendesa Adat yang memeras investor agar mendapat rekomendasi.

Baca Selengkapnya

Selain Mepamit, Rizky Febian dan Mahalini Jalani Upacara Adat Ini Sebelum Menikah

10 jam lalu

Selain Mepamit, Rizky Febian dan Mahalini Jalani Upacara Adat Ini Sebelum Menikah

Rizky Febian dan Mahalini menjalani beberapa rangkaian prosesi adat menjelang pernikahannya. Begini penjelasan dari pihak label musiknya.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

16 jam lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

17 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

18 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

19 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

1 hari lalu

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

Nusa Dua Bali jadi lokasi Asia Pacific Media Forum (APMF) 2024 dan The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment In Tourism in Asia Pacific 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

1 hari lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya