Salak Deli Serdang Rambah Pasar Ekspor Thailand

Selasa, 27 Agustus 2019 19:52 WIB

Pelepasan Ekspor Perdana Salak Deli Serdang ke Thailand, Selasa 27 Agustus 2019. Tempo/Sahat Simatupang.

TEMPO.CO, Medan - Bandara Kualanamu Deli Sedang, Sumatera Utara, melepas ekspor perdana salak madu asal Desa Tiga Johar, Deli Serdang ke Thailand. Ekspor perdana dilepas Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan di kawasan Bandara Kualanamu, Selasa 27 Agustus 2019.

"Saya ekspor perdana salak madu ini sebanyak 400 kilogram dengan harga jual Rp 68 ribu per kilogram sedangkan pasar lokal sekitar Rp 20 ribu per kilogram." ujar Dedi Juliardi, petani sekaligus eksportir salak madu asal Desa Tiga Johar.

Menurut Dedi, petani buah Deli Serdang selama ini menjajaki ekspor buah ke luar negeri. Namun kendala perizinan dan dukungan pemerintah belum mereka dapatkan. Berkat dukungan pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan Kementerian Pertanian, petani salak Desa Tiga Johar, ujar Dedi, mampu membawa buah asli Indonesia tembus pasar ekspor untuk pertama kalinya.

Kementerian Pertanian lewat Badan Karantina Pertanian mengapresiasi petani sekaligus eksportir buah Sumatera Utara seperti Dedi Juliardi. Menurut Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Ali Jamil, setelah berbagai daerah mampu melakukan ekspor salak ke manca negara seperti petani salak asal Yogyakarta, Denpasar dan Semarang, giliran petani di Kabupaten Deli Serdang mampu membawa buah bernama latin Salacca edulis ke pasar luar negeri.

"Badan Karantina Pertanian membantu dari sisi informasi dan pemenuhan phytosanitary nya," kata Jamil.

Menurut dia, Badan Karantina, memastikan salak madu Deli Serdang memiliki daya saing dan diterima negara tujuan sesuai persyaratan ekspornya.

Untuk mendukung daya saing buah Indonesia, ujar Jamil, Kementerian Pertanian melakukan inovasi layanan untuk percepatan proses bisnis ekspor dengan mempercepat pemeriksaan karantina pada buah salak salah satunya adalah terhadap lalat buah atau Bactrocera yakni jenis hama lalat buah yang menjadi perhatian utama untuk negara Thailand sebagai negara tujuan ekspor perdana kali ini.

Menurutnya, jika petani memerlukan, petugas Badan Karantina akan memberi pelatihan bagi petani maupun rumah kemas agar produk buah ekspor terhindar dari organisme pengganggu tumbuhan karantina sesuai yang dipersyaratkan negara tujuan sehingga mengurangi reject atau buah tidak memenuhi syarat saat penyortiran. "Itu dukungan nyata dari Badan Karantina," kata Jamil.

Selain melepas 400 kilogram salak ke Thailand, Bupati Ashari Tambunan melepas berbagai komoditas ekspor dari Medan seperti bambu, rempah-rempah, kopi, bunga potong, daun jambu daun sirsak, ubi jalar, getah pinus, sarang burung walet dan gigi taring babi ke berbagai negara seperti ke Jepang, Jerman, Korea Utara, Australia, Kamboja, Vietnam, Hongkong, United Kingdom, USA, Tiongkok dan Rusia. "Total nilai ekspor Rp. 131,3 miliar," tutur Tambunan.

SAHAT SIMATUPANG

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

1 hari lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

3 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

4 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

4 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

6 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya