Manfaatkan Krisis Hong Kong, Luhut Ingin Tampung Duit di Batam

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Selasa, 27 Agustus 2019 08:20 WIB

Dari kanan: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo terlihat sebelum rapat terbatas di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 16 Juli 2019. Rapat ini dipimpin oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengajak anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2019-2024 untuk memanfaatkan krisis yang dipicu demonstrasi Hong Kong. Sebab, unjuk rasa berkepanjangan yang dilakukan warganya itu pasti mengakibatkan ketidakpastian ekonomi di Hong Kong

"Bapak ibu sekalian, Hong Kong merupakan satu hub financial di Asia. Kalau ada apa-apa di Hong Kong pasti mereka mencari tempat aman. Kita mau sekarang berpikir Indonesia bisa masuk," kata Luhut sebagai pembicara acara Orientasi dan Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan bagi Anggota DPR RI dan DPD RI periode 2019-2024 di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019.

Luhut mengungkapkan, saat ini negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia telah bermanuver untuk menangkap peluang dari krisis akibat demonstrasi Hong Kong. Menurut Luhut, kedua negara tersebut telah secara diam-diam telah mengakomodir uang yang lari dari Hong Kong. "Mereka sudah memikirkan secara diam-diam orang yang membawa uang ke Singapura atau Malaysia," ucapnya.

Karena itu, Luhut berharap anggota DPR dan DPD agar bisa ikut memikirkan bagaimana cara Indonesia memanfaatkan situasi ini. Luhut menyebut, salah satu cara untuk menarik uang yang keluar dari Hong Kong dengan membuat penampungan uang di Batam.

"Apakah di Pulau Batam safe haven bisa dilakukan? Kita perlu berpikir maju ke depan untuk mengantisipasi keadaan dunia saat ini," ungkapnya.

Luhut mengatakan usaha itu dilakukan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini sedang sedikit melemah ke angka 5,05 persen.

Seperti diketahui, gelombang demonstrasi di Hong Kong diawali penolakan legislasi ekstradisi terhadap tersangka kriminal ke Cina untuk diadili. Demonstrasi ini lalu menyebar dan berkembang menjadi penolakan terhadap intervensi pemerintah Cina.

Luhut juga meminta kepada para anggota legislatif selanjutnya untuk bisa memikirkan untuk membuat regulasi atas dasar kepentingan nasional bukan kepentingan partai politik masing-masing. Menurut dia, jika itu tidak dilakukan maka akan menimbulkan dampak masalah yang cukup serius untuk perekonomian Indonesia."Kita tidak bisa kerja sama dengan baik untuk kepentingan nasional, kita akan banyak mengalami masalah ke depan," ujar Luhut.

EKO WAHYUDI

Berita terkait

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

58 menit lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

3 jam lalu

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

TB Hasanuddin mengatakan usulan pemberian kewarganegaraan ganda seperti disampaikan Luhut tidak bisa serta-merta hanya berdasarkan alasan ekonomi saja

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

3 jam lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

3 jam lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

8 jam lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

11 jam lalu

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

Pernyataan Menteri Koordinator Marves Luhut Pandjaitan soal pemberian kewarganegaraan ganda bagi diaspora disorot media asing. Bagaimana aturannya?

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

21 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

22 jam lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

1 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

1 hari lalu

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan kewarganegaraan ganda bagi para diaspora Indonesia. Apa itu diaspora Indonesia?

Baca Selengkapnya