Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Semester I Tumbuh 5,06 Persen

Senin, 26 Agustus 2019 15:25 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2019. Rapat kerja tersebut membahas pengesahan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) RUU Bea Materai dan BPJS Kesehatan. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani indrawati mengatakan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,06 persen secara year on year pada semester I-2019. Menurut dia, angka pertumbuhan ini tergolong luar biasa di tengan kondisi ketidakpastian ekonomi global.
“Pertumbuhan ekonomi kita di atas 5 persen ini exceptional (luar biasa),” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Senin, 29 Agustus 2019.
Dalam konferensi pers terkait anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN semester I 2019 bertajuk “APBN KiTa”, Sri Mulyani mengakui pertumbuhan ekonomi masih terpapar oleh eskalasi perang dagang Amerika Serikat dan Cina yang memanas pada Juli hingga Agustus. Ia mengatakan situasi pelemahan ekonomi diperkuat dengan munculnya pusat krisis baru dan adanya tekanan perdagangan internasional.
Mantan Pelaksana Bank Dunia itu menyatakan bahwa pusat pusat krisis baru imbas tensi politik itu bermuara di Jepang, Korea, Argentina, dan Hong Kong. Pelemahan ekonomi juga terjadi karena adanya pembalikan kurva imbal hasil Amerika Serikat serta perang dagang antara AS dan Cina yang mengerucut menjadi perang mata uang.
Sri Mulyani menerangkan, perang mata uang berimbas pada melemahnya yuan di pekan pengujung bulan ini. Meski demikian, ia mengakui perekonomian Indonesia masih merangkak tumbuh karena beberapa faktor.
Sepanjang semester I, pertumbuhan ekonomi didorong oleh kuatnya konsumsi dan kebijakan tambahan modal belanja pemerintah. Kemudian, inflasi pada Juli 2019 masih terkontrol di kisaran 3,32 persen. Realisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar secara year to date pada akhir Juli 2019 pun tergolong masih kuat, yakni Rp 14.215.
"Faktor lain ialah kebijakan dovish dari The Fed serta kebijakan pemberian stimulus ekonomi dari ECB yang telah membuka ruang mengalirnya modal ke emerging market, termasuk Indonesia,” ujar Sri Mulyani. Kondisi tersebut diakui menstimulus penguatan nilai rupiah.
Meski begitu, Sri Mulyani mengatakan Indonesia mesti waspada terhadap kondisi ketidakpastian ekonomi global yang akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi kuartal selanjutnya. Di sisi lain, Sri Mulyani menyoroti harga minyak mentah Indonesia yang pada semester I tercatat US$ 63,1 per barel. Sedangkan pada Juli 2019, secara year to date, harga minyak mentah tercatat US$ 62,9 per barel. Harga ini lebih rendah ketimbang asumsi APBN 2019 yang sebesar US$ 70 per barel.
Sri Mulyani juga mencatat turunnya lifting minyak dan gas. Realisasi sepanjang semester I menunjukkan lifting minyak hanya sebesar 755 ribu barel per hari. Angka ini lebih rendah ketimbang asumsi APBN yang mencapai 775 ribu per baerl per hari. Sedangkan lifting realisasi lifting gas tercatat sebesar 1.054 ribu barel setara minyak per hari. Melongok asumsi APBN 2019, lifting gas semestinya mencapai 1.250 barel setara minyak per hari.

Berita terkait

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

5 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

8 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

9 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

10 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya