Penurunan Suku Bunga BI, Bos Astra: Harus Disiasati dengan Baik

Senin, 26 Agustus 2019 15:56 WIB

Presiden Direktur PT. Astra International Tbk. Prijono Sugiarto memberikan sambutan pada peringatan satu dasawarsa Yayasan Pendidikan Astra Michael D. Ruslim di Catur Darma Hall Menara Astra, 17 Januari 2019. Prijono Sugiarto mengatakan, Ini adalah satu cita-cita yang luhur dari almarhum Michael D. Ruslim yang menginginkan Indonesia sejahtera. TEMPO/Faisal Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Astra Internasional Tbk. menyambut baik keputusan Bank Indonesia atau BI yang menurunkan tingkat suku bunga acuan atau BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,5 persen. Dia mengatakan penurunan ini sinyal positif bagi pelaku usaha tahun depan.

"BI menurunkan suku bunga lagi hal ini menandakan kebijakan ini harus disiasati dengan baik. Apalagi, sudah setengah tahun pertama ini penjualan roda 4 mengalami kesulitan. Apakah besok akan catch up, kita tunggu saja," kata Prijono di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Senin 26 Agustus 2019.

Prijono mengatakan, siasat tersebut harus dilakukan untuk menyusun strategi ekspansi dan menjaga keberlanjutan usaha pada 2020. Mengingat, tantangan di industri otomotif yang tengah melambat hingga semester 1 2019. Misalnya, penjualan mobil yang menurun antara 9-10 persen dan penjualan motor yang cenderung flat di angka 6,3 persen.

Data dari Gaikindo menunjukkan, sepanjang semester 1 2019 total penjualan mobil telah menurun sebesar 13 persen atau jumlahnya menjadi 481.557 ribu dari sebelumnya 553.773 ribu. Meski menurun, pangsa pasar milik Astra justru naik dari sebelumnya 48 persen menjadi 53 persen.

Sebelumnya, BI memutuskan untuk menurunkan tingkat suku bunga acuan atau BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin atau bps menjadi 5,5 persen. Selain itu, BI juga memutuskan untuk menurunkan suku bunga deposit facility menjadi 4,75 persen dan lending facility menjadi 6,25 persen masing-masing sebesar 25 bps.

"Kebijakan tersebut konsisten dengan rendahnya perkiraan inflasi yang berada di bawah titik tengah sasaran 3,5 persen serta tetap menariknya imbal hasil pasar keuangan domestik sehingga ikut mendukung stabilitas eksternal," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat mengelar konferensi pers di Jakarta, Kamis 22 Agustus 2019

Keputusan untuk menurunkan tingkat suku bunga tersebut juga sejalan dengan kebijakan pre-emptive BI. Khususnya untuk ikut mendorong pertumbuhan ekonomi domestik ke depan. Apalagi, ke depan ekonomi domestik masih harus menghadapi dampak dari adanya pelambatan ekonomi global.

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

12 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

16 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Bambang Brodjonegoro Menjadi Komisaris Independen Astra

1 hari lalu

Bambang Brodjonegoro Menjadi Komisaris Independen Astra

PT Astra International Tbk. (ASII) menetapkan jajaran komisaris dan direksi baru.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Astra International Tebar Dividen Rp 21 T, Dapat Rp 519 per Saham

2 hari lalu

Astra International Tebar Dividen Rp 21 T, Dapat Rp 519 per Saham

Astra International akan bagi-bagi dividen tunai tahun buku 2023 mencapai Rp 21 triliun atau Rp 519 per saham. Ada Rp 12,8 triliun laba ditahan.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya