Insiden KM Santika Nusantara, DPR: Pengawasan Laut Belum Optimal

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Minggu, 25 Agustus 2019 15:54 WIB

Sejumlah korban kapal terbakar KM Santika Nusantara beristirahat di Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Jumat 23 Agustus 2019 malam. Sekitar 64 orang penumpang KM Santika Nusantara dievakuasi ke kapal KM Dharma Ferry VII yang sedang melintas saat KM Santika Nusantara terbakar di sekitar perairan Masalembo. ANTARA FOTO/Didik Suhartono

TEMPO.CO, Jakarta - Menyusul insiden terbakarnya KM Santika Nusantara di perairan Masalembu, Nusa Tenggara Timur pada Kamis 22 Agustus 2019 lalu, Dewan Perwakilan Rakyat menilai pengawasan angkutan laut belum optimal. Hal ini terbukti dari masih kerapnya terjadi kecelakaan angkutan di perairan laut Indonesia.

Komisi Perhubungan DPR RI mengkritik pengawasan pemerintah terhadap penyelenggaraan angkutan laut ini. DPR menganggap mekanisme pengawasan pemerintah belum berjalan dengan baik sehingga kecelakaan dalam operasi angkutan laut masih sering terjadi.

"Khususnya terhadap pemeriksaan barang khusus dan barang berbahaya serta masih adanya data manifes penumpang yang simpang siur," kata Ketua Komisi Perhubungan DPR RI Fary Djemi Francis kepada wartawan di Kupang, Ahad 25 Agustus 2019.

Pemerintah, ujar Fary, masih harus terus meningkatkan pengawasan terhadap penyelenggaraan angkutan laut serta pelayanan bagi pengguna moda transportasi laut. "Peningkatan pelayanan di angkutan laut itu seperti penerapan x-ray scanning bagi kendaraan serta pemberlakuan sistem pembelian dan aplikasi tiket secara daring," tambah politikus Partai Gerindra itu.

Fary juga mengemukakan perlunya penerapan sistem konfirmasi keberangkatan seperti dilakukan dalam moda transportasi udara dan kereta api dalam transportasi laut.

Advertising
Advertising

Berkenaan dengan terbakarnya KM Santika Nusantara, ia mendesak Komite Nasional Keselamatan Transportasi dan Kepolisian segera menyelidiki sebab terjadinya kecelakaan dan menyampaikan hasilnya kepada publik sesuai peraturan perundang-undangan. "Kami ingin agar kejadian seperti ini diusut sampai tuntas sehingga kejadian ini tidak berulang kembali ke depannya," kata Fary.

Sebelumnya, Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT menyatakan mulai menyelisik penyebab terbakarnya kapal jenis roll on roll off atau roro KM Santika Nusantara di perairan Masalembu. "Sejumlah data dikumpulkan, termasuk menggali keterangan para penumpang," kata investigator KNKT Nico Maris, dalam keterangan tertulis, Ahad ini.

Nico mengatakan KNKT masih terus mewawancarai sejumlah penumpang untuk mencari bukti awal. Ia memastikan saat ini penyebab kapal terbakar belum menemui titik terang.

KM Santika Nusantara yang terbakar membawa ratusan penumpang, yang jumlahnya sampai sekarang masih belum terkonfirmasi secara pasti. Kapal itu juga membawa 84 unit kendaraan berbagai jenis.

BISNIS | ANTARA

Berita terkait

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

7 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

14 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

Kemenhub tambah perjalanan kapal untuk antisipasi lonjakan arus balik Lebaran untuk penyeberangan dari Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

16 hari lalu

Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

Mulai hari ini Sabtu, 13 April 2024, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan melayani penyeberangan lintas Pelabuhan Panjang-Pelabihan Ciwandan.

Baca Selengkapnya

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

16 hari lalu

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Ketua KNKT Sebut Sopir Kelelahan Penyebab Kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Apa Itu KNKT?

17 hari lalu

Ketua KNKT Sebut Sopir Kelelahan Penyebab Kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Apa Itu KNKT?

Ketua KNKT sebut unsur kelelahan sopir menjadi sebab kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek. Ini tugas dan wewenang KNKT.

Baca Selengkapnya

Tiket Feri Merak-Bakauheni Hari Ini Sudah Habis

20 hari lalu

Tiket Feri Merak-Bakauheni Hari Ini Sudah Habis

PT ASDP Indonesia Ferry mengatakan, tiket feri dari Pelabuhan Merak-Bakauheni untuk keberangkatan Selasa, 9 April 2024 telah terjual habis.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

22 hari lalu

Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

Deretan peristiwa kapal wisata tenggelam di kitaran Labuan Bajo. Terbaru kapal wisata White Pearl, pada Jumat, 5 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kapal Wisata Tenggelam di Pulau Kanawa Labuan Bajo, Ini Profil Destinasi Wisata Bulan Madu di NTT

22 hari lalu

Kapal Wisata Tenggelam di Pulau Kanawa Labuan Bajo, Ini Profil Destinasi Wisata Bulan Madu di NTT

Kapal wisata White Pearl tenggelam di sekitar Pulau Kanawa, Labuan Bajo, NTT, pada Jumat, 5 April 2024. Berikut profil Pulau Kanawa

Baca Selengkapnya