Ancaman Stop Impor Airbus, Pengamat Penerbangan Sebut Risikonya

Sabtu, 24 Agustus 2019 08:32 WIB

Seorang pengunjung mengambil gambar pesawat Airbus A380 saat tampil di Pertunjukan Paris Air Show ke-53 di Bandara Le Bourget dekat Paris, Prancis 21 Juni 2019. REUTERS/Pascal Rossignol

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan usul mengalihkan impor pesawat dari Airbus ke Boeing. Langkah itu merupakan ancaman bagi Uni Eropa yang telah mengeluarkan kebijakan menghambat impor produk minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan produk turunannya asal Indonesia.

Namun pengamat penerbangan sekaligus CEO Arista Indonesian Aviation Center (AIAC), Arista Atmadjati, mengatakan wacana pengalihan impor Airbus merugikan industri penerbangan. "Ya rugi kalau kita stop pembelian Airbus karena belakangan produk Boeing kurang bagus," ujarnya dalam pesan pendek kepada Tempo, Jumat, 23 Agustus 2019.

Arista mencontohkan produk Boeing yang keluar baru-baru ini, yakni Boeing 737 Max 8, cacat produk. Seri Boeing Max 8 yang dioperasikan Ethiopian Airlines dan Lion Air mengalami gagal terbang hingga mengakibatkan ratusan jiwa melayang.

Dari kejadian itu, Arista memandang sejumlah operator penerbangan memilih mengimpor Airbus. Apalagi, ujar dia, produk pesawat asal Toulouse, Prancis, ini dinilai tengah menjadi sorotan karena kualitasnya memimpin.

Pengamat Penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia, Gerry Soejatman, mempertanyakan upaya pemerintah mewacanakan penghentian impor Airbus.
Sebab, hal berkaitan dengan tarif tiket yang ditawarkan.

"Kalau mau melarang pakai Airbus, tapi harga tiket dipaksa murah dengan tarif batas atas yang rendah juga, kalau rugi terus gimana?" katanya.

Sejumlah maskapai selama ini mengakui mengefektifkan biaya operasional dengan mengoperasikan Airbus. Salah satunya AirAsia. Maskapai asal Malaysia itu menyatakan dapat mematok harga tiket murah karena seluruh armadanya merupakan Airbus yang memiliki kapasitas lebih besar.

Gerry mengatakan, pelarangan impor Airbus diskriminatif. Selain itu, langkah ini bakal menambah beban bagi maskapai karena mesti melatih kru dan engineer untuk pesawat merek berbeda. "Ganti pesawat enggak kayak ganti mobil," ucapnya.

Berita terkait

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

1 jam lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

3 jam lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

4 jam lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

9 jam lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

1 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

1 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

1 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

1 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya