Indef Sarankan Jokowi Naikkan Status BKPM Jadi Kementerian

Senin, 19 Agustus 2019 18:50 WIB

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong dan Pelaksana Tugas Deputi Pengendalian dan Pelaksanaan BKPM, Farah Ratnadewi Indriani, menggelar konferensi pers tentang realisasi investasi triwulan II/2019 di kantor BKPM, Jakarta Selatan, Selasa, 30 Juli 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance atau Indef Tauhid Ahmad menilai upaya Presiden Joko Widodo membentuk kementerian investasi mubazir. Menurut dia, selama masih ada Badan Koordinasi Penanaman Modal alias BKPM, pemerintah tak perlu membentuk lembaga atau kementerian lagi lantaran akan berbuntut pada pemborosan angggaran.

"Kalau ada (tambahan program) investasi ya tambah saja eselonnya. Kalau makin lebar, beban anggarannya besar dan malah enggak efektif," ujarnya dalam diskusi bertajuk "RAPBN 2020: Solisi atas Perlambatan Ekonomi" di kantor Indef, Pasar Minggu, Jakarta, Senin, 19 Agustus 2019.

Ketimbang membentuk kementerian anyar, ia menyarankan Jokowi meningkatkan status BKPM menjadi kementerian. Dengan begitu, BKPM memiliki wewenang lebih besar, misalnya membentuk regulasi untuk menggenjot investasi, khususnya investasi asing.

Namun, setelah status badan yang saat ini dikepalai Thomas Lembong itu naik status, pemerintah mesti memastikan BKPM lebih berperan aktif mendorong masuknya investasi.

Dalam hal ini, ujar dia, kementerian bukan sekadar menyederhanakan perizinan usaha atau online single submission (OSS), namun juga memastikan adanya pertumbuhan penanaman modal.

Ditemui di tempat yang sama, Wakil Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto mengungkapkan pandangan seragam. Ia mengatakan kementerian baru tidak akan efektif mendorong masuknya penanaman modal asing atau PMA.

"Secara umum tak akan banyak merubah kemampuan kita terhadap investor," katanya.

Eko menjelaskan, pemerintah hanya perlu memperbaiki kualitas sumber daya manusia dan administrasi. Adapun saat ini, menurut dia, di tengah eskalasi perang dagang Amerika Serikat dan Cina dan perlambatan ekonomi global, sejatinya investasi di negara asing masih dilirik.

Mengutip proyeksi The International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional, pada 2020, pertumbuhan ekonomi negara maju bakal turun. Situasi ini berkebalikan dengan pertumbuhan ekonomi di negara berkembang yang diproyeksikan naik, termasuk dalam bidang perdagangan.

"Lalu dari World Invesment Indicator, tren FDI di emerging markets naik. Namun FDI secara level global memang turun. Ini peluang biat kita?" ujarnya.

BKPM sebelumnya menargetkan investor asing yang masuk ke Indonesia pada akhir tahun dapat tumbuh dobel digit. Berdasarkan angkanya, total target investasi masuk sampai pengujung 2019 dipatok Rp 792 triliun.

Catatan: Judul dalam artikel ini sudah direvisi, Senin, 19 Agustus 2019, pukul 20.27 WIB, karena kesalahan penulisan nama Kementerian yang dimaksud.



Berita terkait

Suasana Jokowi, Budi Arie, hingga Bahlil Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

5 jam lalu

Suasana Jokowi, Budi Arie, hingga Bahlil Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

Jokowi tampak antusias melihat tayangan besar yang menempel di dinding ruang utama Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

6 jam lalu

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

Presiden Jokowi mengundang relawan dan Menteri untuk hadir ke Istana menyaksikan dan nonton bareng semifinal AFC U-23 Indonesia lawan Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun

7 jam lalu

Jokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun

Investasi Microsoft tersebut bakal tersebar dalam beragam bentuk termasuk salah satunya untuk pengembangan talenta digital.

Baca Selengkapnya

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

7 jam lalu

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

Perludem menilai politisasi bansos dan mobilisasi aparat akan tetap terjadi di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Relawan di Istana, Nobar Timnas U-23 Indonesia lawan Uzbekistan

8 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Relawan di Istana, Nobar Timnas U-23 Indonesia lawan Uzbekistan

Presiden Jokowi nonton laga Tim Nasional atau Timnas U23 Indonesia melawan Uzbekistan dalam semifinal piala Asia.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

9 jam lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

9 jam lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Bebaskan Berbicara di Berbagai Forum, Rocky Gerung Terima Kasih ke Hakim Sudah Pakai Akal Sehat

10 jam lalu

Pengadilan Bebaskan Berbicara di Berbagai Forum, Rocky Gerung Terima Kasih ke Hakim Sudah Pakai Akal Sehat

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang meminta hakim menghukum Rocky Gerung untuk tidak berbicara di berbagai forum.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

10 jam lalu

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Prabowo akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-Singapura

10 jam lalu

Jokowi Percaya Prabowo akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-Singapura

Presiden Jokowi menyoroti pergantian posisi Perdana Menteri Singapura, dari Lee Hsien Loong ke Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya