Kala Menteri Susi Tantang Anak Muda jadi Entrepreneur Fish Trader

Minggu, 18 Agustus 2019 16:53 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat jumpa pers mengenai tumpahan minyak Pertamina di Karawang, di Gedung Mina Bahari IV, Kantor KKP, Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2019. Susi meminta Pertamina terus memaksimalkan penanganan, termasuk mengantisipasi dampak kerusakan lingkungan laut atas tumpahan minyak. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengakui masih banyak persoalan yang terjadi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia saat ini. Tapi persoalan-persoalan tersebut bisa diselesaikan dengan adanya teknologi.

“Ini bisa diselesaikan dengan platform, teknologi,” kata dia dalam acara Ignite The Nation di Istora Senayan, Jakarta, Ahad, 18 Agustus 2019.

Susi mencontohkan pengalamannya bersama seorang pengusaha di bidang perkapalan. Saat itu, si pengusaha mengeluhkan sulitnya perizinan kepada Susi.

Kemudian Susi bertanya berapa banyak kapal yang dimiliki pengusaha itu. Si pengusaha itu lalu menjawab, “mungkin dua.” Susi pun dongkol. “Gedek, gak. masa jawabannya gitu?” kata dia.

Padahal, Susi menginginkan adanya proses transparansi dalam bisnis perkapalan dan perikanan ini. Transparansi dan pendataan inilah yang menurut Susi bisa dilakukan dengan penggunaan teknologi. Selain masalah pendataan kapal, Susi meyakini masalah pada pemasaran ikan juga bisa diselesaikan kalau ada platform khusus mengenai ini.

Advertising
Advertising

Menurut Susi, masalah-masalah ini hanya soal request and offer. Artinya, ada suplai seperti produk perikanan dan ada permintaan dari konsumen.

Namun pada kenyataannya, jaring penghubungnya masih terbatas. Untuk itu, Susi menantang ribuan anak muda yang hadir dalam acara ini. “Saya undang Anda semua jadi entrepreneur fish trader,” kata dia.

Hal itu bukan tanpa sebab. Susi mengatakan saat ini ekspor produk perikanan dari Indonesia semakin bergeliat.

Di tahun 2018, Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat ekspor komoditas utama perikanan sudah mencapai 1.126,07 ribu ton dengan nilai US$ 4.860,9 juta. Produk tersebut di antaranya udang US$ 1.742,12 juta, cumi US$ 554,59 juta, hingga rumput laut US$ 291,84 juta.

Susi menjelaskan, negara tujuan ekspor udang, dengan rincian 66,06 persen ke Amerika Serikat, 19,23 persen ke Jepang. Lalu ekspor ikan tuna dengan 30,58 persen ke Amerika Serikat dan 16,63 persen ke Jepang. Berikutnya, ekspor rumput laut dengan 65,11 persen ke Cina dan 9,24 persen ke Uni Eropa.

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

2 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

3 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

3 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

4 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

4 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

8 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

11 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

11 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

11 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya