Investor Cina Bangun Pabrik Farmasi Rp 580 M di Karawang

Reporter

Antara

Editor

Rahma Tri

Rabu, 14 Agustus 2019 05:15 WIB

Siswa sekolah peserta Kalbe Junior Scientist Award (KJSA) 2018 mengukur obat produk Dankos Farma (grup Kalbe) dalam kunjungan ke pabrik Dankos Farma di Jakarta, Kamis, 13 September 2018. Awarding KJSA 2018 akan digelar pada Sabtu, 15 September mendatang. Tempo/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun mengungkapkan bahwa investor dari Cina, Bio-Medical Technology (BGBMT) Co Ltd siap mengucurkan modal senilai Rp 580 miliar lebih di Indonesia. Perusahaan farmasi itu akan membangun pabrik di Karawang, Jawa Barat.

"Hal itu merupakan bagian dari wujud kerja sama konkret RI-RRT pada tingkatan B-to-B (business to business) yang akan berkontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan Indonesia pada bahan baku aktif obat-obatan farmasi," kata Djauhari i Beijing, seperti dikutip dari Antara, Selasa 13 Agustus 2019.

Djauhari berharap, pembangunan pabrik farmasi tersebut dapat meningkatkan devisa negara, menciptakan lapangan kerja, dan membuka kesempatan transfer teknologi dari Cina ke Indonesia. Pembangunan pabrik yang berdiri di atas lahan di kawasan Karawang New Industry City (KNIC) seluas 25.000 meter persegi itu diperkirakan akan memakan waktu selama 10 tahun.

Pabrik tersebut mencakup pembuatan zat obat-obatan untuk produk onkologi dan antivirus berkualitas dan berteknologi tinggi. Selain itu juga pabrik formulasi untuk produk-produk sitotomeksik dan hormon.

Direktur Utama BGBMT Co Ltd Yuan Jiandong berharap, pabrik barunya di Karawang itu dapat menjadi pemasok independen utama produk-produk dan bahan baku aktif obat farmasi untuk Indonesia. Menurut dia, bahan-bahan baku aktif farmasi yang akan diproduksi akan memiliki kualitas dan standar teknologi tertinggi sehingga berstandar kualitas internasional.

Advertising
Advertising

BGBMT Co Ltd merupakan perusahaan pengembang obat-obatan yang berfokus pada penelitian dan pengembangan yang didirikan oleh Yuan Jiandong pada tahun 2001. Di Indonesia, BGBMT menggandeng beberapa investor farmasi nasional dengan mendirikan PT BrightGene Biomedical Indonesia.

ANTARA

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

2 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

4 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

5 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

8 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

8 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

9 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

9 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

12 hari lalu

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai putusan MK akan memberikan legitimasi atau kepastian hukum terhadap Pemilu.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

12 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya