Jokowi Sebut Kejayaan Minyak Usai, Andalan Berikutnya Pariwisata?

Reporter

Caesar Akbar

Senin, 12 Agustus 2019 15:57 WIB

Ilustrasi mendaki. Dokumentasi Kementerian Pariwisata

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gajah Mada Fahmy Radhi mengatakan Indonesia masih memiliki sektor yang bisa diandalkan menggenjot perekonomian, di tengah melesunya minyak dan kayu Tanah Air: pariwisata.

"Andalan satu-satunya tinggal pariwisata, sedangkan komoditas lainnya tertinggal karena tidak mampu bersaing dengan negara lain," ujar dia kepada Tempo, Senin, 12 Agustus 2019.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan kejayaan dari minyak dan kayu Indonesia sudah selesai. Fahmy mengatakan sejak awal periode pemerintahan Jokowi, komoditas minyak dan kayu yang tidak terbarukan memang tak bisa lagi diandalkan untuk membiayai pembangunan.

Apalagi, menurut Fahmy, Indonesia sejak 2002 lalu sudah menjadi negara pengimpor minyak alias net importer. Pasalnya, produksi minyak Tanah Air jauh di bawah konsumsi bahan bakar minyak masyarakat.

Kondisi itu pula yang membawa Indonesia keluar dari organisasi negara pengekspor minyak alias OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries). Ia juga menyebut turunnya angka lifting minyak mengindikasikan cadangan minyak Indonesia menipis.

"Memang data cadangan minyak masih relatif besar, namun lokasinya di lepas pantai sehingga butuh teknologi tinggi, yang menjadikan capex semakin tinggi. Hal ini menjadi salah satu alasan kurangnya eksplorasi," kata dia.

Adapun pada sektor kayu, Fahmy mengatakan kayu hasil hutan juga sudah habis. Sehingga, sebagian besar perusahaan plywood pun gulung tikar atau memindahkan usahanya di negara lain.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan Indonesia tidak lagi bisa mengandalkan kejayaan sumber daya alam, seperti minyak dan kayu. Menurut presiden, fokus Indonesia ke depan adalah membangiun pondasi sumber daya manusia yang berkualitas.

Potensi SDM ini harus bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Di samping itu, Jokowi mengatakan hal yang juga bisa meningkatkan potensi sumber daya manusia adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan dasar sampai perguruan tinggi.

Belakangan, Presiden Jokowi sedang gencar menggenjot sektor pariwisata sebagai sumber devisa baru. Jokowi menggeber empat destinasi wisata super prioritas yang merupakan bagian dari 10 Bali Baru. Keempat destinasi super prioritas yang diharapkan mendatangkan banyak wisatawan tersebut adalah Danau Toba, Mandalika, Borobudur, dan Labuan Bajo.

Pada akhir 2018 Menteri Pariwisata Arief Yahya merilis 100 atraksi wisata terbaik yang ada di Indonesia (100 calendar of events). Saat itu Arief mengatakan bahwa daftar ini dibuat atas inisiatif Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan Indonesia memiliki acara-acara wisata berkualitas dan berstandar internasional, yang akan dapat mendongkrak kedatangan wisatawan luar dan dalam negeri.

CAESAR AKBAR | ANTARA

Berita terkait

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

5 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

6 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

7 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

19 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

20 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

21 jam lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

21 jam lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

22 jam lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

23 jam lalu

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

Bobby Nasution kembali menuai kontroversi setelah melantik pamannya menjadi Sekda Kota Medan. Ini deretan kontroversinya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

1 hari lalu

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

Presiden Jokowi bertolak ke Banyuwangi, Jawa Timur, untuk kunjungan kerja.

Baca Selengkapnya