Sepakat dengan Jokowi, Pengamat: RI Tak Bisa Andalkan Minyak Lagi

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Senin, 12 Agustus 2019 13:28 WIB

Presiden Indonesia Joko Widodo dan Iriana Jokowi tiba dalam Peringatan Hari Kemerdekaan Negara Singapura ke-54 di Singapura 9 Agustus 2019. REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gajah Mada, Fahmy Radhi sepakat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, bahwa kejayaan minyak dan kayu Indonesia sudah usai.

"Benar sekali, di awal pemerintahan Jokowi yang pertama, komoditas minyak dan kayu yang unrenewable tidak bisa lagi diandalkan untuk membiayai pembangunan," ujar Fahmy kepada Tempo, Senin, 12 Agustus 2019.

Apalagi, menurut Fahmy, Indonesia sejak 2002 lalu sudah menjadi negara pengimpor minyak alias net importer. Musababnya, produksi minyak Tanah Air jauh di bawah laju konsumsi bahan bakar minyak masyarakat.

Kondisi itu pula yang membawa Indonesia keluar dari organisasi negara pengekspor minyak alias OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries). Ia juga menyebut turunnya angka lifting minyak mengindikasikan cadangan minyak Indonesia menipis.

Adapun untuk sektor kayu, Fahmy mengatakan kayu hasil hutan juga sudah habis. Akibatnya, sebagian besar perusahaan kayu lapis pun gulung tikar atau memindahkan usahanya di negara lain.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan Indonesia tidak lagi bisa mengandalkan kejayaan sumber daya alam, seperti minyak dan kayu. Menurut Jokowi, fokus Indonesia ke depan adalah membangun pondasi sumber daya manusia yang berkualitas, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Kualitas SDM itu harus dibangun sejak di dalam kandungan, karena itu tidak boleh lagi yang namanya stunting pada anak,” ucap Jokowi.

Di samping itu, Presiden mengatakan hal yang juga bisa meningkatkan potensi sumber daya manusia adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. “Bukan hanya untuk membuat generasi muda menjadi pintar dan mampu berkarya. Dan jangan lupa, mencetak generasi Pancasilais yang toleran, dan kokoh bergotong royong,” ujar Jokowi.

CAESAR AKBAR | ISTIQOMATUL HAYATI

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

3 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

4 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

4 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

4 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

5 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

6 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

7 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

7 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

10 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

10 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya