Indef: Dampak Investasi kepada Kinerja Sektor Riil Masih Belum Nendang

Kamis, 8 Agustus 2019 06:00 WIB

Pekerja menyelesaikan pembangunan gedung di Jakarta, Rabu (21/1). Melambatnya pertumbuhan sektor riil diperkirakan berpengaruh terhadap bisnis konstruksi yaitu penurunan sebesar 20 persen dari proyek swasta yang melibatkan pihak jasa konstruksi secar

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economic and Finance atau Indef Ahmad Heri Firdaus mengatakan investasi yang masuk ke Indonesia masih kurang berdampak kepada kinerja sektor riil.

"Investasi yang masuk ke Indonesia kalau diukur dari BKPM, PMA dan PMDN, total kuartal kedua Rp 200,5 triliun atau 10 persen dari APBN, relatif banyak. Tapi dampak atau pengaruhnya terhadap kinerja sektor riil sepertinya belum nendang," ujar dia di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu, 7 Agustus 2019.

Buktinya, kata Heri, pertumbuhan industri sektor padat karya masih di bawah pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu hanya 3,98 persen. Padahal, industri tersebut merupakan kontributor terbesar ekonomi yang memiliki kemampuan cukup kuat dalam menciptakan lapangan kerja, serta penyumbang terbesar penerimaan negara.

Karena itu, ia menyimpulkan bahwa investasi yang masuk semakin kurang mampu mendorong penciptaan lapangan kerja. Menurut Heri, pada 2018 saja, ketika realisasi investasi tumbuh 4,11 persen, justru kemampuan menyerap tenaga kerja mengalami turun 18,4 persen year-on-year. Masuknya investasi terlihat belum sesuai dengan apa yang dibutuhkan Indonesia yaitu padat karya di sektor sekunder.

Heri mengatakan adanya pergeseran struktur investasi asing di Indonesia dari sekunder ke tersier atau sektor jasa. Saat ini porsi Penanaman Modal Asing di sektor tersier mencapai 48,2 persen dan sisanya tersebar di sektor primer dan sekunder. Pergeseran ini membawa implikasi terhadap kemampuan investasi dalam menyerap tenaga kerja dan efektivitasnya terhadap pertumbuhan ekonomi.

Di samping itu, Heri melihat kinerja investasi yang dilihat dari pembentukan modal tetap bruto mengalami perlambatan dari 5,85 persen pada triwulan II 2018 menjadi 5,01 persen pada triwulan II 2019. Salah satu penyebabnya adalah terjadinya kontraksi pada investasi barang modal, seperti kendaraan untuk barang modal dan peralatan lainnya.

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

52 menit lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

1 jam lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

4 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

7 jam lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

12 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

1 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

2 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

2 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

2 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya