Kemenhub Sebut Pesaing Baru Gojek dan Grab Harus Penuhi Aturan

Selasa, 6 Agustus 2019 21:42 WIB

Pengemudi ojek online tengah menunggu penumpang dikawasan Stasiun Juanda, Jakarta, Jumat, 14 Juni 2019. Aturan baru ojol ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 12 Tahun 2019. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Angkutan Multimoda Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Ahmad Yani mengungkapkan ada pemain baru yang akan bersaing dengan transportasi online atau daring seperti Gojek dan Grab. Dua pemain baru itu adalah Maxim asal Rusia dan Bitcar asal Malaysia.

"Sebenarnya yang ke Kominfo itu banyak, tapi kita minta belum dapat. Jadi ada Maxim dari Rusia, ada Bitcar asal Malaysia," kata Ahmad saat ditemui di Kantor The Indonesian Institute, Jakarta Pusat, 6 Agustus 2019.

Maxim memang sudah beroperasi di Banjarmasin, Kalimatan Selatan dan Batam, di Kepulauan Riau. "Kalau kita bebas aja. Kita cuma meminta mereka kita meminta audiensi kepada kita seperti apa, mereka itu bagaimana, kantornya di mana dan aplikasi seperti apa," ujarnya.

Ahmad menegaskan bahwa untuk semua pemain transportasi online yang baru dan yang sudah lama harus tetap mengikuti aturan yang dibuat oleh Kementerian Perhubungan. "Mau masuk ke situ (angkutan online) tidak ada masalah tapi aturan-aturan yang kaitannya dengan Permenhub No. 118 tentang Taksi Online dan kaitannya dengan ojek itu harus dipenuhi," ucapnya.

Kemudian Ahmad juga menuturkan bahwa setiap aplikasi angkutan online juga harus mengikuti mulai regulasi keamanan dan tentang tarif batas atas dan batas bawah, agar nanti tidak ada gejolak di kemudian hari. "Kita minta ke mereka supaya patuh dengan aturan."

Advertising
Advertising

Lebih jauh Ahmad menyebutkan bahwa dua pendatang baru tersebut memang memiliki pola bisnis yang hampir serupa dengan pendahulunya seperti Gojek dan Grab. Kedua perusahaan itu memulai lini bisnisnya dengan transportasi dari yakni taksi dan roda dua.

Sebenarnya, menurut Ahmad, transportasi online yang akan masuk ke Indonesia cukup banyak. Namun belum semua perusahaan-perusahaan itu datang menemui dirinya untuk memaparkan dari cara kerja dan pola bisnis dari angkutan online-nya.

Sebelumnya, Direktur Utama Bitcar Indonesia Christiansen menyebutkan, perusahaan aplikasi transportasi daring asal Malaysia yang resmi diluncurkan pada 27 Juli 2019, bakal beroperasi di Indonesia mulai Agustus tahun ini.

Perusahaan akan mengundang pengemudi yang sudah mendaftarkan diri untuk melakukan verifikasi data. Proses sosialisasi sendiri telah dilakukan perusahaan sejak awal Juli 2019.

Saat ini, aplikasi transportasi online yang dikelola oleh Bitcar bersama-sama dengan Asosiasi Driver Online (ADO) Indonesia tersebut telah memiliki 1.000 pengemudi yang siap beroperasi pada Agustus mendatang. "Kami mulai di Jabodetabek dan Medan pada Agustus (2019), serta di Surabaya pada September (2019)," kata Christiansen, akhir bulan lalu.

EKO WAHYUDI | BISNIS | RR ARIYANI

Berita terkait

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

5 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

14 hari lalu

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.

Baca Selengkapnya

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

21 hari lalu

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini menjadi momen terakhir bagi Presiden Jokowi. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Jokowi?

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

22 hari lalu

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

Presiden Jokowi membagikan 1.000 paket sembako untuk para pengemudi ojek online di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

24 hari lalu

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan pembahasan tentang tunjangan hari raya (THR) untuk ojek online (Ojol) dibahas setelah Lebaran

Baca Selengkapnya

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

26 hari lalu

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

Perusahaan menolak memberi THR untuk pengemudi ojek online atau Ojol. SPAI menyebut insentif yang ditawarkan perusahaan tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

Gojek Tawarkan Sejumlah Fitur Keamanan Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Gojek Tawarkan Sejumlah Fitur Keamanan Menjelang Idul Fitri

Gojek memperkenalkan sejumlah fitur untuk memastikan keamanan dan keselamatan penggunaan selama mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

30 hari lalu

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

Analis ketenagakerjaan memandang pekerja ojek online dan kurir seharusnya memperoleh THR Lebaran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

30 hari lalu

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menolak segala bentuk insentif dari aplikator untuk pengemudi ojek online (ojol) dan kurir logistik.

Baca Selengkapnya

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

31 hari lalu

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.

Baca Selengkapnya