BPS: Indeks Tendensi Konsumen Triwulan II 2019 Melonjak Menjadi 125,68

Senin, 5 Agustus 2019 13:17 WIB

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto saat jumpa wartawan mengenai perkembangan ekspor dan impor di Gedung BPS Pusat, Jakarta Pusat, Senin 16 Oktober 2017. TEMPO/M. Julnis Firmansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat indeks tendensi konsumen atau ITK pada triwulan II 2019 melonjak cukup tajam menjadi 125,68 ketimbang triwulan I 2019 yang hanya 104,35. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan kenaikan ITK terjadi karena sepanjang triwulan II terdapat sejumlah momentum khusus seperti libur panjang dan Lebaran.
“Adanya THR Lebaran, misalnya, mempengaruhi tingkat pendapatan rumah tangga,” ujarnya dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin, 5 Agustus 2019.
Pendapatan rumah tangga merupakan salah satu komponen pembentuk ITK. Berdasarkan data BPS, pendapatan rumah tangga, menyumbang nilai indeks sebesar 130,97.

Komponen lain yang mempengaruhi ITK adalah volume konsumsi bahan makanan, makanan jadi di restoran, serta barang-barang bukan makanan. Pada triwulan II 2019, komponen ini menyumbang nilai indeks ITK sebesar 129.65 persen.
Komponen terakhir yang membentuk ITK ialah inflasi. Suhariyanto mengatakan, sepanjang triwulan II 2019, inflasi cukup terkendali sehingga tak terlampau berdampak pada ITK. Adapun pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi pada triwulan II tahun ini menyumbang nilai indeks 112,62.
Berdasarkan daerahnya, BPS mencatat ITK tertinggi terjadi di Provinsi Bangka Belitung. Angka ITK untuk Babel mencapai 133,91. Disusul Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, dan DKI Jakarta. Sementara itu, ITK terendah tercatat terjadi di Maluku dengan angka hanya 112,88.
Selanjutnya, Suhariyanto memprediksi ITK pada triwulan III 2019 bakal melorot tajam, bahkan lebih rendah dari triwulan I. BPS memperkirakan ITK triwulan mendatang hanya 100,03. “Perkiraan tersebut disebabkan oleh penurunan masyarakat melakukan rekreasi, pesta atau hajatan, dan rencana pembelian barang tahan lama." kata dia.
Suhariyanto menyebut, perkiraan rumah tangga pada triwulan II 2019 hanya menyumbang 101,61 terhadap indeks tendensi konsumen. Sedangkan rencana pembelian barang tahan lama, rekreasi, dan pesta atau hajatan hanya menyumbang 97,26.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

3 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

3 hari lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Pembatasan Barang Impor untuk Melindungi Konsumen

6 hari lalu

Zulhas Sebut Pembatasan Barang Impor untuk Melindungi Konsumen

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkap latar belakang aturan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Hari Konsumen Nasional, Menteri Zulhas: Pengusaha Jangan Curang

6 hari lalu

Hari Konsumen Nasional, Menteri Zulhas: Pengusaha Jangan Curang

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas meminta para pengusaha tidak curang.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

8 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

8 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

8 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

8 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

8 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

8 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya