Cegah Kebakaran Hutan Meluas, KLHK Imbau Stakeholder Aktif
Reporter
Antara
Editor
Martha Warta Silaban
Minggu, 4 Agustus 2019 10:16 WIB
Raffles juga mengatakan bahwa sampai bulan Juli berdasarkan pantauan satelit tidak ada asap lintas batas, ada kebakaran-kebakaran di daerah-daerah tetapi cepat dalam waktu satu dua hari itu bisa reda. Kondisi bandara pun sampai dengan tanggal 1 Agustus tidak tampak adanya gangguan asap, jarak pandang masih normal sehingga penerbangan di beberapa bandar di provinsi rawan karhutla tidak ada gangguan ataupun penundaan.
"Kondisi terkini di Provinsi yang rawan kebakaran, saya tiga kali memantau di bandara, ada petugas kami di bandara yang terus pantau. Situasi di Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya, penerbangan di sana normal. Cuaca cerah. Hal yang sama juga di Bandara Supadio Pontianak Kondisi normal, pesawat take off dan landing tidak ada gangguan asap. Juga di Bandara Syamsudiin Noor, Banjar Baru, Bandara Rahadi Oesman, Ketapan dan juga Bandara Sultan Thaha di Jambi, juga normal, Palembang juga cerah bagus. Kalimantan utara, juga begitu. Di Bandara Riau, juga bagus" ujar Raffles.
Lebih lanjut Raffles mengungkapkan jika prioritas penanggulangan karhutla oleh KLHK adalah pada pencegahan yaitu dengan perbanyak aksi pencegahan di tingkat tapak dengan sinergi semua pihak. Untuk upaya pencegahan tersebut sumberdaya manusia yang dilibatkan mencapai 23.144 orang dengan pembagian 13.483 orang untuk wilayah Sumatera dan 9.661 orang untuk wilayah Kalimantan.
Sumberdaya manusia tersebut terdiri dari unsur Manggala Agni, Brigdalkar BKSDA atau taman nasional, Brigdalkar KPH, Brigdalkar HTI/HA/HPH, Masyarakat Peduli Api, dan Satgas gabungan dari TNI, Polri dan BPBD.
Selanjutnya monitoring titik panas juga terus dilakukan dengan monitoring melalui situs Sipongi KLHK, LAPAN, BMKG, BNPB yang saat ini juga sudah tersedia juga dalam bentuk aplikasi android. Upaya deteksi dini dengan kamera CCTV thermal saat ini dilaksanakan oleh KLHK di beberapa wilayah rawan kebakaran.
KLHK juga melengkapi daops Manggala Agni dengan perawat nirawak untuk mendukung kegiatan monitoring dan pemantauan lokasi rawan kebakaran, kata Raffles.
Pemantauan gambut juga dilakukan bersama dengan bantuan Badan Restorasi Gambut lewat aplikasi Sistem Pemantauan air Lahan Gambut (Sipalaga) milik BRG dan aplikasi SiMATAG-0.4m yang dibangun KLHK sebagai upaya monitoring tingkat keberhasilan pelaksanaan pemulihan fungsi Ekosistem Gambut melalui pengumpulan database pemantauan Tinggi Muka Air Tanah (TMAT) dan curah hujan di areal konsesi maupun lahan masyarakat.
Upaya kampanye, sosialisasi serta patroli terpadu juga tidak pernah henti dilakukan. Salah satunya, menurut Raffles, KLHK terus melaksanakan upaya sosialisasi alternatif Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) melalui pemanfaatan sisa pembersihan lahan untuk cuka kayu, kompos dan briket arang, kemudian juga kerja sama dengan PT Pupuk Kaltim untuk membuat plot-plot contoh demonstrasi keberhasilan cuka kayu dilaksanakan di Kalimantan Barat, serta di setiap Daops Manggala Agni juga dibuat plot contoh PLTB sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat dalam menyiapkan lahan dengan ramah lingkungan.
Untuk upaya pemadaman api dari udara di tahun 2019 dipersiapkan 50 unit pesawat. Total air yang sudah dijatuhkan dengan water bombing tahun 2019 sebanyak 68.452.400 liter air, ditambah upaya pembuatan hujan buatan dengan penaburan garam mencapai 122,62 ton.