Cina Janji Kurangi Selisih Neraca Perdagangan dengan Indonesia

Reporter

Antara

Editor

Rahma Tri

Sabtu, 3 Agustus 2019 18:12 WIB

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, melihat daging yang dijual saat meninjau Bazar Ramadan Kemendag di Jakarta, Senin, 27 Mei 2019. Pada bazar tersebut, Kemendag menggandeng 24 pelaku usaha pangan, 10 pengusaha pangan olahan, 7 pelaku usaha ritel yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), dan 20 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina berjanji memenuhi permintaan pemerintah Indonesia untuk memperkecil selisih neraca perdagangan antara kedua negara. Dengan demikian, defisit yang dialami Indonesia dalam ekspor-impor dengan Cina dapat dikurangi.

Indonesia mengalami defisit perdagangan dengan Cina sebesar US$ 18,5 miliar selama periode Januari-Mei 2019.

"Di tengah-tengah 'dinner', kebetulan saya bersebelahan dengan Menteri Perdagangan (Menteri Perdagangan Cina/Mofcom). Beliau berjanji akan memprioritaskan Indonesia sesuai dengan instruksi Presiden Xi Jinping," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di sela mengikuti pertemuan para menteri Kemitraan Ekonomi Menyeluruh Regional (RCEP) di Beijing, Sabtu 3 Agustus 2019.

Pertemuan tingkat menteri RCEP di Beijing pada 2-3 Agustus 2019 diikuti oleh 16 negara yang terdiri dari 10 anggota ASEAN dan enam mitra perdagangan bebas ASEAN, yakni India, Cina, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

Saat tiba di Beijing, Kamis 1 Agustus, Mendag Enggartiasto mendapatkan surat jawaban dari GACC atas beberapa permintaan yang disampaikan sepekan sebelumnya. "Saya datang, dikasih surat jawabann dari GACC yang menyatakan seluruh permintaan dipenuhi," ujar Enggartiasto.

Beberapa permintaan itu adalah enam perusahaan eksportir sarang burung walet segera diverifikasi oleh pihak Cina. Kemudian ada juga 60 perusahaan mendapatkan izin ekspor beberapa komoditas ke Cina.

"Tapi mereka juga mengingatkan ke saya agar tidak lupa dengan janji membuka pelabuhan untuk pasar mereka. Kalau kita hitung-hitung, maka lebih untung kita," kata Mendag.

Pada forum KTT G-20 di Osaka, Jepang silam, Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Xi Jinping. Salah satu yang dibicarakan adalah lebih dibukanya keran ekspor Indonesia oleh Cina untuk memperbaiki neraca perdagangan. Sepekan lalu, Mendag Enggartiasto juga bertemu para pengusaha asal Indonesia di Shanghai mengenai hambatan-hambatan yang mereka alami saat mengekspor komoditas dari Indonesia ke Cina.

ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

3 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

3 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

4 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

5 jam lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

22 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

1 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya