Tumpahan Minyak Merusak Tambak dan Hasil Tangkapan Ikan Berkurang

Jumat, 2 Agustus 2019 16:35 WIB

Foto udara saat warga membersihkan tumpahan minyak mentah (Oil Spill) di Pantai Desa Cemara Jaya, Karawang, Jawa Barat, Kamis, 1 Agustus 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta -Dampak tumpahan minyak yang meluap dari kebocoran pengeboran sumur lepas pantai PT Pertamina Hulu Energi (PHE) di Laut Jawa pada medio Juli 2019 lalu meluas. Area yang terpapar minyak di sepanjang pantai utara Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi bertambah menjadi 11 desa.

Hasil survei Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP sejak akhir bulan lalu memastikan sedikitnya 1.636,25 hektare tambak udang, bandeng, rumput laut, dan garam di delapan desa di Karawang terkena dampak insiden ini. Sebagian petambak mengalami gagal panen. Sebagian lainnya memanen lebih dini lantaran cemas.

Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP, Slamet Soebjakto, mengatakan setidaknya 127 petambak di enam kecamatan Kabupaten Karawang itu berpotensi kehilangan sumber pendapatan. Limbah minyak telah masuk ke saluran primer dan mencemari tanah tambak. "Butuh sekitar 6-12 bulan untuk memulihkan tanah kembali," katanya, kemarin.

Tumpahan minyak juga mempengaruhi aktivitas penangkapan ikan. Sedikitnya 281 nelayan terkena dampak langsung, dari tak dapat melaut karena alat tangkap terpapar minyak hingga berkurangnya hasil tangkapan.

Insiden ini bermula dari miringnya anjungan YYA-1, platform pengeboran di Lapangan YY Blok Offshore North West Java atau ONWJ, pada 12 Juli 2019 lalu. Tiga hari kemudian, gelembung gas mulai tampak di permukaan laut di sekitar anjungan yang belakangan diikuti luapan minyak mentah.

Advertising
Advertising

Kegiatan pengeboran minyak Lapangan YY—berhadapan dengan Cilamaya, Karawang—merupakan satu dari dua proyek percepatan pengembangan Blok ONWJ pada tahun ini. Semula, sumur YYA-1 ditargetkan mulai berproduksi 3.000-4.000 barel minyak per hari dan 25 juta kaki kubik gas per hari pada September-Oktober mendatang.<!--more-->

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga menyelidiki dampak tumpahan minyak dari sumur PHE ONWJ. Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Karliansyah, mengatakan timnya telah turun ke lokasi kejadian sejak 20 Juli. Timnya menemukan dua desa di Kabupaten Bekasi dan tujuh desa di Kabupaten Karawang terkena dampak tumpahan minyak. Saat ini, tim juga sedang mendalami informasi sebaran tumpahan yang mulai masuk ke area Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Menurut Karliansyah, timnya menemukan tumpahan minyak telah merusak ekosistem mangrove. "Perakarannya tertutup lapisan minyak, maka mangrove akan mati," kata dia. Dia enggan menyebutkan detail lokasi dan luas hutan mangrove yang rusak, dengan alasan masih mengumpulkan data.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan perusahaan berkomitmen mengganti semua kerugian akibat tumpahan minyak sumur YYA-1. Untuk mengganti kerugian masyarakat, Pertamina telah bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memverifikasi data pengaduan. Jumlah masyarakat yang mengadu mengalami kerugian masih didata di 11 posko yang disebar Pertamina di enam lokasi terkena dampak.

Menurut Nicke, pemerintah daerah nantinya yang akan menentukan siapa saja yang berhak menerima ganti rugi dan besarannya. Pemerintah juga akan menentukan skema ganti rugi. "Misalnya kalau ada pemilik tambak yang harus panen lebih awal karena takut terdampak, selisih kerugiannya akan dibayar," kata dia.

Untuk mengurangi dampak lingkungan, Nicke mengatakan Pertamina saat ini tengah berupaya mengambil semua minyak yang mengambang di lautan agar tak mengalir ke darat. Saat ini lima static oil boom sepanjang 2.450 meter dipasang untuk mengurung minyak di sekitar anjungan yang nantinya akan disedot dan ditampung dalam kontainer. Pertamina juga memasang dynamic oil boom untuk mengambil minyak yang lolos di static oil bloom.

Perusahaan juga sedang bersiap menutup sumber kebocoran dengan mengebor relief well—secara horizontal ke tajakan sumur utama—untuk saluran injeksi semen. Proses ini diperkirakan rampung dalam waktu dua bulan. Nicke belum bisa memastikan kerugian Pertamina akibat kebocoran sumur pengeboran ini.

Berita terkait

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

1 hari lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

1 hari lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

3 hari lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

6 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

8 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

8 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

10 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

11 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

12 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

12 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya