Bappenas Rancang Sistem Drainase Ibu Kota Baru Ramah Lingkungan

Reporter

Eko Wahyudi

Jumat, 2 Agustus 2019 07:22 WIB

Diskusi bertajuk "Pindah Ibu Kota Negara: Belajar dari Pengalaman Negara Sahabat" yang dihadiri Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro dan Duta Besar Brasil untuk Indonesia, Rubem Barbosa di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Rabu, 10 Juli 2019. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menitikberatkan pada pembuatan drainase sebagai tampungan air dalam rancangan pembangunan ibu kota baru untuk menghindari persoalan banjir.

“Kita tidak mau ada kasus air yang tergenang dan tidak terserap dengan baik ke dalam tanah dan menyebabkan banjir,” kata Bambang dalam Dialog Nasional III: Pemindahan Ibu Kota Negara Negara di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Agustus 2019.

Bambang menambahkan, penyebab banjir di Indonesia bukan hanya diakibatkan oleh iklim, tetapi juga karena jeleknya fasilitas drainase. Maka dari itu Kepala Bappenas, juga telah menyiapkan sistem perancangan serta pembangunan infrastrukturnya.

“Semua harus dipersiapkan dengan baik agar warga pun nyaman karena fasilitas yang ada,” ujarnya.

Dia menuturkan, saat ini pemerintah terkait sedang meneliti secara komprehensif terkait persoalan banjir yang sering melanda DKI Jakarta. Kajian dilakukan agar banjir tidak melanda di ibu kota negara yang baru.

Bambang menjelaskan, dalam master plan dan urban desain, disiapkan rancangan pemodelan sistem drainase. Sistem itu mengalirkan air hujan langsung pada sumur resapan, sehingga dapat digunakan kembali sebagai air bersih.

“Sistem drainase ini akan meminimalkan air yang terbuang dan waktu resapan yang maksimal dengan menggunakan material berdaya resap tinggi (permeable), green roof di vertical housing untuk menampung dan infiltrasi air hujan, dan lokasi untuk urban garden, serta penyediaan daerah resapan dan tampungan air,” ungkapnya.

Ia pun mengatakan, dengan dukungan teknologi yang mumpuni dan dalam semangat mengembangkan kota ramah lingkungan dan hemat energi, ibu kota baru akan mengadopsi Circular Water Management System.

Sistem yang rencananya diterapkan di ibu kota baru ini nantinya akan mengolah kembali air yang jatuh ke tanah menjadi air bersih langsung dapat digunakan oleh warganya. Selain itu, Bambang menambahkan, dengan sistem pengolahan air yang baik, akan menyediakan air siap minum, berasal dari pipa yang disediakan.

EKO WAHYUDI

Berita terkait

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

19 jam lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

1 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

1 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

2 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

6 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

7 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

7 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

8 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

8 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

8 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya