Sri Mulyani Optimistis Realisasi Investasi 2019 Bakal Moncer
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rahma Tri
Rabu, 31 Juli 2019 08:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini bahwa realisasi investasi pada paruh kedua tahun 2019 bakal semakin moncer. "Kami optimistis dengan momentum sesudah pemilu dan arah kebijakan Presiden Joko Widodo yang disampaikan juga dilakukan untuk memacu investasi, ekspor, dan mendukung pariwisata," ujar dia di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 30 Juli 2019.
Pemerintah sebelumnya sudah memberikan sejumlah insentif pajak untuk mendukung investasi, misalnya tax holiday, tax amnesty, hingga penurunan suku bunga untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Di samping itu, pemerintah juga memberikan kemudahan seperti restitusi, sehingga dunia usaha bisa menggunakan sumber dayanya untuk berekspansi.
"Kami juga sudah turunkan insentif inovasi riset dan pengembangan atau vokasi yang diharapkan bisa memacu gairah dunia usaha dalam menggunakan space yang diberikan pemeirntah untuk meningkatkan usaha," kata Sri Mulyani.
Dengan perekonomian yang stabil dan arah kebijakan yang pasti, Sri Mulyani optimistis kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Tanah Air juga tumbuh. Buktinya, kata dia, Presiden Jokowi kebanjiran kunjungan dari beberapa tamu luar negeri. Misalnya saja Presiden Uni Emirat Arab yang menanyakan proyek untuk dimasuki permodalan hingga perusahaan Softbank yang siap menyuntik dana kepada Grab Indonesia.
Di samping itu, dari dalam negeri, pemerintah juga tengah memacu penyelesaian beberapa kawasan pariwisata, misalnya Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, hingga Borobudur. "Pemerintah menggunakan anggaran APBN, APBD dan menggunakan instrumen non APBN untuk bisa menarik investasi dan hal-hal yang bisa perkuat ekonomi Indonesia," tutur Sri Mulyani.
<!--more-->
Kondisi tersebut, ujar Sri Mulyani, juga didukung oleh suku bunga perbankan global yang turun dan likuiditas yang masih akan diperlonggar secara global maupun dalam negeri. "Hal tersebut memberikan sinyal satu arah, yakni confidence dan momentum pertumbuhan," kata dia.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas Deputi Pengendalian dan Pelaksanaan BKPM, Farah Ratnadewi Indriani, mengatakan realisasi investasi periode ini berasal dari penanaman modal dalam negeri atau PMDN sebesar Rp 95,6 triliun. Sedangkan penanaman modal asing atau PMA mencapai Rp 104,9 triliun.
"Realisasi PMDN naik 18,6 persen dan PMA naik 9,6 persen," katanya dalam konferensi pers di kantor BKPM.
Optimisme Sri Mulyani ini seiring dengan catatan BKPM yang menyebut bahwa mulai Januari hingga Juni 2019, realisasi investasi mencapai Rp 395,6 triliun. Realisasi investasi semester I tahun 2019 disebut berhasil menyerap tenaga kerja mencapai 490.715.
CAESAR AKBAR | FRANCISCA CHRISTY