Perpres Segera Terbit, Sri Mulyani Bicara Prospek Industri Mobil Listrik

Selasa, 30 Juli 2019 22:52 WIB

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani saat mengisi seminar bertajuk Future Technology in Motion di arena GIIAS 2019, ICE BSD, Tangerang, 24 Juli 2019. TEMPO/Khairul Imam Ghozali

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut peluang berkembangnya industri mobil listrik di Indonesia. Karena itu, untuk merealisasikan potensi tersebut, ia menyebut perlunya Peraturan Presiden dan Peraturan Pemerintah terkait kendaraan listrik.

"Itu yang disiapkan di PP kebijakan fiskal terutama untuk mendorong otomotif dan Perpres mendorong ekosistem sektor otomotif listrik," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini di Gedung Bank Indonesia, Selasa, 30 Juli 2019.

Keluarnya beleid soal mobil listrik, kata Sri Mulyani, juga bertujuan untuk merespon pertumbuhan ekonomi kelas menengah dan kelas atas, serta semakin banyaknya investasi di bidang infrastruktur, khususnya jalan raya. Sehingga, kebutuhan otomotif pun diprediksi meningkat.

Adapun Sri Mulyani mengatakan aturan tersebut sebelumnya tak kunjung terbit lantaran masih ada persoalan teknis yang dibicarakan. "Kemarin kan ada koordinasi sedikit untuk bagian yang sangat teknis, kecil tapi total, dan sudah disepakati. Ini akan segera disampaikan kepada presiden agar diumumkan," kata dia.

Di samping adanya peningkatan permintaan otomotif, pemerintah perlu menjaga permintaan bahan bakar karena bisa memberikan tekanan kepada defisit neraca transaksi berjalan. Sebabnya, masih ada ketimpangan antara kapasitas produksi migas dibanding dengan permintaannya.

"Kita juga semakin sadar terhadap lingkungan, misalnya soal climate change dan dampak dari emisinya, sehingga harus dikurangi," tutur Sri Mulyani. Karena itu lah, pemerintah kini memunculkan industri otomotif listrik sebagai pilihan dan tren dunia di masa mendatang.

Oleh karena itu, Sri Mulyani meyakini beleid-beleid yang dirancang pemerintah bisa memperkuat adanya ekosistem yang memacu industri kendaraan listrik di Tanah Air. Misalnya saja dengan adanya aturan soal insentif perpajakan untuk kendaraan beremisi rendah seperti kendaraan listrik. Dengan tumbuhnya permintaan kendaraan listrik, ia berharap industri pendukung kendaraan listrik, misalnya industri suku cadang dan baterai juga mulai tumbuh.

Tak hanya berhenti di sana, Sri Mulyani memastikan pemerintah bakal mengeluarkan kebijakan yang mengatur dari hulu hingga hilir, termasuk dengan mendorong Indonesia masuk ke rantai pasok otomotif global.

"Indonesia punya potensi supply chain industri otomotif di sana entah dari sisi baterainya, maupun sebagai hub produksi karena kita adalah negara produsen otomotif kedua terbesar di Asean setelah Thailand, dengan produksi untuk dalam negeri 1,2 juta unit dan ekspor sekitar 300 ribu" kata dia. "Kami berharap otomotif bisa tumbuh dua kali lipat, baik di regional maupun global, dan fokusnya mobil listrik menjadi tren ke depan."

Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

2 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

3 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya