BKPM Bidik Lobi Investasi Mobil Listrik Hyundai Kelar November

Selasa, 30 Juli 2019 14:39 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (ketiga kanan) didampingi Seskab Pramono Anung (kanan), Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kedua kanan) dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong (tengah) menerima Executive Vice Chairman Hyundai Euisun Chung (kiri) bersama pimpinan Hyundai Motors Group di Istana Merdeka Jakarta, Kamis, 25 Juli 2019. Pertemuan tersebut membahas rencana investasi Hyundai Motors Group di Indonesia. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah masih terus melobi masuknya investasi pabrikan otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motors Group, ke Indonesia. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM Thomas Lembong mengatakan negosiasi akan kelar sebelum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Korea atau ASEAN-Korea Summit digelar pada November nanti.

"Soal Hyundai kita masih di tengah-tengah negosiasi yang sengit terkait insentif yang akan diberikan. Secara informal kami pasang deadline selesaikan negosiasi sebelum ASEAN-Korea Summit," ujar Lembong dalam konferensi pers di kantor BKPM, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa, 30 Juli 2019.

Sederet bos Hyundai, yang dipimpin Executive Vice Chairman Hyundai Euisun Chung menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Kamis, 25 Juli lalu. Pertemuan itu membahas realisasi investasi Hyundai di Indonesia terkait mobil listrik.

Dalam perjumpaan dengan Jokowi, Hyundai meminta adanya sejumlah insentif fiskal yang diberikan pemerintah untuk melancarkan investasi. Lembong mengatakan insentif menjadi penting lantaran saat ini, secara global, pabrikan otomotif tengah mengalami deselerasi.

"Industri otomotif sedang mengalami guncangan. Siklus otomotif menurun," ucapnya.

Ia mencontohkan, pabrikan otomotif Nisan telah memutus kerja karyawannya mencapai belasan ribu di seluruh dunia. Kondisi yang sama berlaku untuk Ford.

Sementara itu, dua tahun belakangan, penjualan mobil di Cina mengalami penurunan. Hal ini, kata Lembong, merupakan sejarah.

Lembong menganggap wajar bila Industri otomotif, seperti Hyundai, menimbang banyak hal untuk menanamkan investasinya di negara-negara asing. "Karena itu, untuk menggolkan investasi Hyundai, butuh insentif yang cukup nendang yang meyakinkan mereka investasi ke Indonesia," tuturnya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

3 jam lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

17 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

17 jam lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

21 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

1 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

1 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

2 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

2 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

2 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya