Darmin Nasution Dengarkan Cerita Sukses Petani Pisang Tanggamus

Reporter

Caesar Akbar

Sabtu, 27 Juli 2019 22:52 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menjadi pembicara dalam acara Dies Natalis ke-11 Program Vokasi Universitas Indonesia, Depok, Senin, 22 Juli 2019. TEMPO/Irsyan Hasyim

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution melakukan kunjungan kerja ke Lampung, Jumat, 26 Juli 2019. Dalam kunjungannya tersebut, Darmin mendengarkan cerita seputar budidaya tanaman dari para petani pisang mas Kabupaten Tanggamus.

Para petani tersebut bermitra dengan PT Great Giant Pineapple (GGP), produsen sekaligus eksportir nanas dan pisang terbesar di Indonesia. Dari diskusi terungkap, pola kemitraan Petani dengan Perusahaan membawa perubahan signifikan bagi kehidupan ekonomi para petani ini.

"Kami datang ke sini untuk mendengarkan seperti apa praktik budidaya kebun yang baik sehingga daerah-daerah lain bisa mencontoh keberhasilan bapak-bapak sekalian," ujar Darmin dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 27 Juli 2019.

Para petani Tanggamus mengisahkan, awal mulanya mereka diminta menanam jenis pisang mas, dengan pendampingan dari PT GGP mulai dari penyediaan bibit dan pupuk, cara tanam, penanggulangan hama dan penyakit, panen, hingga pengemasan, dengan bantuan kemudahan teknologi.

“Proses belajar dari petani tradisional menjadi petani modern itu butuh waktu dan tidak mudah. Namun, dari tahun ke tahun kami selalu didampingi dan dibina oleh perusahaan,” tutur salah satu petani Tanggamus.

Petani lainnya pun menimpali bahwa dengan sistem ini, selain jaminan pembinaan juga ada jaminan harga. “Kami pun dilatih untuk bisa melakukan ekspor dari rumah sendiri. Kualitas tanaman kami itu sudah kualitas ekspor, sudah pernah ke Singapura, Cina, dan lain-lain. Syukurlah kehidupan ekonomi kami membaik dan bisa mengantar anak-anak sampai sarjana,” kata petani tersebut.

Mereka juga diajarkan untuk memilah hasil panen sesuai standarnya masing-masing, mulai dari grade A hingga D. Bahkan, ada juga kompetisi untuk memperebutkan juara hasil panen terbaik sehingga bisa menyemangati para petani.

“Kelompok-kelompok petani yang memiliki anggota sekitar 30-40 orang di tempat kami juga berinisiatif membentuk koperasi. Di situ seminggu sekali kami duduk bersama, kami berembuk saling evaluasi,” cerita salah satu petani.

Dari pihak perusahaan juga mengembangkan sistem aplikasi bernama eGrower. Salah satunya berfungsi untuk mempermudah komunikasi antara perusahaan melalui para supervisor lapangan, dengan koperasi, kelompok tani, dan para petani yang tergabung dalam kerja sama.

Tadinya, Tanggamus merupakan daerah perkebunan kopi. Namun, para petani di kabupaten ini beralih menanam pisang karena mampu memberikan hasil produksi dan harga yang lebih baik.

“Dulunya basis kopi, tapi petani kan butuh uang. Kalau kopi itu harus menunggu 12 bulan baru dapat hasilnya, sekitar 20 juta untuk 1 ha per tahun. Sedangkan kita dapat penghasilan per minggu dari pisang. Rata-rata dari tiga perempat hektare saja bisa menghasilkan minimal 1,4 juta rupiah per minggu,” kata petani lainnya.

Atas cerita itu, Darmin mengapresiasi pola kemitraan yang dibangun pihak swasta dan petani ini. Ke depan, Pemerintah pun ingin menggenjot pembangunan infrastruktur dan logistik desa. “Petani memang akan lebih sejahtera jika ada yang mengajarkan budidaya tanam yang baik dan ada yang membeli dengan harga yang jelas. Kita juga ingin ada logistik yang baik dari desa dan pasar pengumpul,” kata Darmin Nasution.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

3 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

7 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Usai Santap Menu Lebaran Normalkan Kolesterol dengan 5 Buah-buahan Ini, Termasuk Alpukat dan Nanas

9 hari lalu

Usai Santap Menu Lebaran Normalkan Kolesterol dengan 5 Buah-buahan Ini, Termasuk Alpukat dan Nanas

Beberapa buah dapat menurunkan kadar kolesterol. Saatnya mengonsumsi alpukat, buah beri hingga nanas untuk luruhkan kolesterol jahat.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

20 hari lalu

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

Komisoner Komnas HAM Anis Hidayah turun untuk meninjau lokasi dan situasi konflik lahan di Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Kasus 9 Petani Penolak Bandara IKN Digunduli Polisi, Komnas HAM Minta Diselesaikan Secara Restorative Justice

21 hari lalu

Kasus 9 Petani Penolak Bandara IKN Digunduli Polisi, Komnas HAM Minta Diselesaikan Secara Restorative Justice

Komnas HAM menemui Polda Kaltim untuk membahas kasus 9 petani yang ditangkap dan digunduli karena menolak pembangunan bandara di IKN.

Baca Selengkapnya

Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

25 hari lalu

Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

Anggota Komisi VI DPR RI, M. Husni, merasa miris akan permasalahan pupuk subsidi, terutama persoalan pendistribusian yang berulang setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Penyesuaian HPP Gabah Bisa Rampung Sebelum Akhir Pekan

25 hari lalu

Jokowi Sebut Penyesuaian HPP Gabah Bisa Rampung Sebelum Akhir Pekan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan saat ini kenaikan Harga Pokok Penjualan (HPP) gabah petani baru dalam perencanaan dan penghitungan.

Baca Selengkapnya

Bantuan BRI Dorong Kenaikan Omzet Petani Pisang Cavendish Pasuruan

26 hari lalu

Bantuan BRI Dorong Kenaikan Omzet Petani Pisang Cavendish Pasuruan

Di tengah arus perkembangan industri pertanian yang semakin maju, terdapat cerita menarik dari petani di Desa Wonorejo, Pasuruan, Jawa Timur yang patut diperhatikan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

27 hari lalu

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

BPS menyebut penurunan harga beras secara bulanan terjadi di tingkat penggilingan sebesar 0,87 persen. Namun secara tahunan, di penggiling naik.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

30 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

Konflik Agraria antara petani Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari makin berlarut-larut.

Baca Selengkapnya