Uni Eropa Sebut Pengusaha Biodiesel RI Disubsidi, Sikap Kemendag?

Sabtu, 27 Juli 2019 05:37 WIB

Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan Pradnyawati saat mengelar konferensi pers terkait kebijakan bea masuk Uni Eropa atas biodiesel Indonesia di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Jumat 26 Juli 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan atau Kemendag menjawab tudingan Uni Eropa (EU) mengenai penerapan kebijakan subsidi untuk produk bahan bakar nabati berbasis minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) seperti biodiesel. Kemendag menyatakan bahwa pemberian subsidi itu tidaklah benar.

Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan Pradnyawati mengatakan pemerintah Indonesia dituduh memberikan 10 kebijakan subsidi. "Awalnya dituduh 10 poin mengenai kebijakan subsidi tetapi kemudian menjadi 9 tuduhan soal subsidi," kata Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan Pradnyawati di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat 26 Juli 2019.

Adapun 9 tuduhan subsidi dari pemerintah terhadap produk biodiesel dilakukan lewat bermacam kebijakan. Beberapa di antaranya meliputi kebijakan lewat Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kepala Sawit, bebas pajak untuk investasi di daerah terpencil, hingga fasilitas pembebasan pajak pertambahan nilai.

Untuk tuduhan The Biodiesel Subsidy Fund (BSF) yang diberikan BPDP Kelapa Sawit, Uni Eropa memandang bahwa dana abadi yang dikeluarkan tersebut merupakan bentuk subsidi. Padahal, dana yang diperoleh bukan merupakan dana milik anggaran pemerintah.

Adapun BPDP Kelapa Sawit merupakan lembaga yang melakukan pungutan ekspor untuk memberikan insentif kepada industri sawit. Dana pungutan kelapa sawit itu ditarik dari industri dan digunakan untuk industri.

Skema dana subsidi BPDP, ada pula yang digunakan guna membayar selisih harga minyak biodiesel dengan diesel yang dari petrodiesel. Kemendag menduga, mekanisme membayar selisihnya tersebut yang disangka sebagai subsidi oleh Uni Eropa.

Advertising
Advertising

Selain itu, ada pula program pemberian insentif bagi perusahaan yang melakukan investasi di daerah terpencil juga dituding Uni Eropa sebagai sebuah subsidi. Padahal, kebijakan tersebut biasa di lakukan oleh negara berkembang.

Karena itu, menurut Kemendag tudingan tersebut menjadi tidak adil bagi Indonesia. Apalagi, jika ditelisik lebih lanjut, skema ini justru tidak digunakan oleh perusahaan sawit ataupun yang memproduksi biodiesel.

Berita terkait

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

23 jam lalu

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim sejumlah harga pangan telah berangsur normal. Yang mahal tinggal gula pasir.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

1 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

3 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

4 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

4 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

4 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

5 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

5 hari lalu

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

Harga sejumlah kebutuhan pokok terpantau naik pada hari ini. Sejumlah bahan pangan itu adalah bawang, cabai daging, gula pasir, ikan dan garam.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

6 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

9 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya