Gubernur Bank Indonesia Sebut 3 Jurus untuk Mengendalikan Inflasi

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Kamis, 25 Juli 2019 14:03 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebut tiga kata kunci penting untuk menjaga laju inflasi tetap rendah sesuai target pemerintah. Adapun pemerintah menargetkan laju inflasi terjaga di 3,5 persen dengan deviasi 1 persen.

"Setidaknya ada tiga hal penting (dalam pengendalian inflasi)," ujar Gubernur BI dalam Rapat Koordinasi Nasional Tim Pengendali Inflasi Daerah di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis, 25 Juli 2019.

Kata kunci pertama, ujar Perry, adalah sinergi. Ia menyebut sinergi yang sudah terjalin dalam lima tahun terakhir terbukti menjadi kunci tercapainya laju inflasi yang rendah. "Inflasi kita sejak 2015 sampai hari ini berhasil dikendalikan dalam tingkat rendah, sekitar 3 persen, setelah dulu pernah double digit."

Kata kunci kedua adalah adaptasi dalam inovasi. Perry melihat di berbagai daerah sudah ada inovasi pengendalian inflasi dalam hal penggunaan teknologi digital. Penerapan teknologi itu, menurut dia, bisa terkait produksi, distribusi, maupun pemasaran. "jadi dari tiap mata rantai proses pengendalian inflasi dari hulu sampai hilir," tutur dia.

Inovasi penggunaan teknologi informasi di berbagai daerah, tutur Perry, bisa direplikasi sehingga bisa bertransformasi menjadi skala nasional. Hal tersebutlah yang menurutnya menjadi kunci pengendalian inflasi ke depannya. Pasalnya, ia meyakini inovasi teknologi informasi bisa memangkas rantai pasok dari petani hingga ke konsumen. "Sehingga manfaat lebih banyak dan nilai tambah akan ke petani, bukan pedagang."

Kata kunci ketiga, Perry melanjutkan, adalah terbukanya ruang untuk inovasi dalam model bisnis kerjasama perdagangan antar daerah. Dengan kerjasama pedagang dari satu daerah ke daerah lain, harapannya perdagangan antar daerah mulai tumbuh. Ia berharap model itu pun bisa meluas ke wilayah lainnya dengan mengoptimalkan lembaga ekonomi di perdesaan maupun badan usaha milik daerah.

Perry meyakini tiga kata kunci tersebut bisa membawa tim pengendali inflasi di pusat dan daerah bisa semakin kokoh. Sehingga, sasaran inflasi tahunan pun bisa terus tercapai dan kemudian dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

21 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

3 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya