Dinilai Salah Saat Melepas Lobster, Susi Pudjiastuti Dikritik

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Jumat, 19 Juli 2019 07:00 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) bersama Duta Besar Amerika Serikat Joseph R Donovan Jr (kanan), melambaikan tangan saat acara Tutup Sasi Komoditas Lobster, di laut Desa Lonthoir, Pulau Banda Besar, Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Minggu (22/10). Sasi adalah kearifan lokal di Kepulauan Maluku, yaitu berupa larangan untuk mengambil hasil sumber daya alam tertentu sebagai upaya menjaga mutu dan populasi sumber daya hayati, baik hewani maupun nabati. ANTARA FOTO/Embong Salampessy

TEMPO.CO, Jakarta - Cara Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melepasliarkan benur atau benih lobster (BL) di Bali, Sabtu 13 Juli 2019 dikritik oleh Koordinator Pengembangan Marikultur Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI), Budhy Fantigo. Menurut Budhy, cara yang dilakukan Susi Pudjiastuti sangat salah karena terlihat tidak melalui proses yang seharusnya.

"Itu sudah salah fatal, banyak salahnya," kata Budhy kepada Tempo, Kamis, 18 Juli 2019.

Budhy mengatakan, pelepasan benur harus mempertimbangkan berbagai macam aspek dan dengan proses kehati-hatian. Karena menurutnya, pada fase benur merupakan keadaan paling rawan dan harus benar-benar diperhatikan agar dapat bertahan hidup hingga menjadi lobster dewasa.

"Harusnya dilepas dengan wadah berisi air yang suhunya sama dengan suhu air laut," ujar Budhy.

Proses pertama, menurut Budhy adalah menyesuaikan suhu bayi lobster dengan suhu wilayah perairan yang akan digunakan sebagai tempat pelepasan benur. Karena saat benur dalam kantong masih berada pada suhu ke 24 derajat celcius yang membuat metabolisme benur rendah dan cenderung tidak aktif.

"Situasi ini lah yang akan dikembalikan kepada suhu air normal pada 28 sampai 29 derajat celcius, ini disesuaikan secara bertahap. Jika tidak dilakukan, benur bisa kena shock suhu, itu pengalaman kita menangani benih dalam hitungan menit bisa mati," kata Budhy.

Kemudian Budhy mengatakan, pelepasan benur harus disesuaikan dengan kedalaman dan habitatnya. Habitat bayi lobster adalah kawasan laut yang berkarang dengan dasar berpasir pada kedalaman 10 - 20 meter. "Jika terlalu dalam pun bayi lobster tidak bisa bertahan. Sebenernya mereka harus sampai dasar dan bersembunyi di celah-celah karang untuk menghindari predator," ujarnya.

Selanjutnya untuk waktu pun menurut Budhy juga harus diperhatikan. Waktu yang terbaik adalah ketika hari menjelang petang saat awal matahari tenggelam. Karena jika dilakukan pelepasan saat pagi atau sore sangat berbahaya bagi benur karena akan dijadikan santapan anak ikan. "Itu kan waktunya anak-anak ikan naik ke atas permukaan cari makan. Jadi saat BL melayang bisa diserbu anak ikan dijadikan makanan," ujar dia.

Budhy juga menyangsikan bahwa proses pelepasan bayi lobster yang dilakukan Menteri Susi Pudjiastuti saat kapal sedang berlayar, "Dari mana dia tau kedalamannya? Lalu dari mana dia tau habitat saat pelepasan berkarang dan berpasir? Jamnya tidak tepat? Lalu aklimatisasinya tidak ada? Artinya kerjaanya jadi sia-sia," ungkap dia.

Menurut Budhy, jika Susi Pudjiastuti melepasliarkan benur, kemungkinan yang survive hanya 0,01 persen. Karena itu ia menilai benih lobster lebih baik dibesarkan di tempat budidaya yang sudah terjamin karena semuanya bisa dipantau, mulai dari terkendalinya lingkungan benur, tersedia nutrisi yang cukup, lalu bisa terhindar dari predator laut.

EKO WAHYUDI

Berita terkait

Ministry of Marine Affairs and Fisheries Reopen Export of Lobsters Larvae for Vietnam

6 hari lalu

Ministry of Marine Affairs and Fisheries Reopen Export of Lobsters Larvae for Vietnam

Ministry of Marine Affairs and Fisheries has allowed the resumption of lobster larvae exports. The cultivation must be in Vietnam.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

7 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Demi Lobster Kawan Vietnam

7 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Buka Lagi Ekspor Benur, Investor Bisa Budidaya di Luar Negeri

12 hari lalu

Pemerintah Buka Lagi Ekspor Benur, Investor Bisa Budidaya di Luar Negeri

Sakti Wahyu Trenggono menerbitkan Permen KKP Nomor 7 Tahun 2024 yang membuka ekspor benur buat investor budidaya.

Baca Selengkapnya

Ledakan Amunisi Usang di Gudang Enam

27 hari lalu

Ledakan Amunisi Usang di Gudang Enam

Sebanyak 65 ton peluru dan granat di gudang amunisi milik Kodam Jaya TNI Angkatan Darat di Desa Ciangsana, meledak pada Sabtu malam lalu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

34 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

34 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

34 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya