Genjot Produktifitas, Pemprov Deklarasikan Masyarakat Ekonomi NTT

Rabu, 17 Juli 2019 14:03 WIB

Warga mencari ikan di perairan Pulau Rinca, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis, 6 Desember 2018. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, kunjungan wisatawan mancanegara ke Labuan Bajo sebanyak 57.536, sedangkan wisatawan lokal mencapai 76.645. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Kupang - Pemerintah Provinsi mendeklarasikan masyarakat ekonomi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mengintegrasikan entitas ekonomi masyarakat yang kini masih timpang di berbagai sektor.

"Kami sedang menggodok roadmap pembangunan ekonomi NTT," kata Kepala Biro Ekonomi dan Kerjasama, Lery Rubidara kepada Tempo, Rabu, 17 Juli 2019.
Menurut Lery, deklarasi ini dilakukan karena pembangunan masyarakat dan daerah NTT sebagai suatu entitas ekonomi sejauh ini belum terkoordinasi dan terintegrasi. Walhasil, masih ditemukan ketimpangan, inefisiensi dan rendahnya produktifitas. Deklarasi ini ditandatangani bersama oleh Gubernur NTT, Viktor Laiskodat bersama 21 bupati dan Walikota Kupang.
"Karena itu, diperlukan cara pandang dan sistem kerja yang baru. untuk meningkatkan kerja sana yang menciptakan daya saing dan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat dan daerah NTT," kata Lery.

Lery menjelaskan, pembangunan NTT bertumpu pada pariwisata sebagai prime mover yang berbasis masyarakat dengan mengandalkan ring of beauty NTT. Melalui pembangunan “pariwisata estate” dengan penataan 5A (atraksi, aksesibilitas, akomodasi, amenitas, dan awareness) terjalin suatu mata rantai ekonomi baru yang membutuhkan jaringan kerja sama antara sektor pemerintah, swasta dan masyarakat dengan memanfaatkan teknologi digital.

Selain itu, meningkatkan keterpaduan antar sektor dan wilayah atas dasar kesamaan produk, pengembangan industri pengolahan melalui kerja sama sistem pasar digital, peningkatan kapasitas produksi dan penjaminan mutu dengan perbankan, BUMD, BUMDes, koperasi, asosiasi, swasta dan konsumen.

Rantai ekonomi baru itu juga membutuhkan kerja sama pemanfaatan teknologi informasi untuk penguatan kapasitas sumber daya manusia, kelembagaan, pasar dan jejaring kerja sama, serta meningkatkan kesadaran untuk menggunakan produk lokal hasil produksi NTT.

Untuk mendukung Masyarakat Ekonomi NTT, Lery menyebutkan ada hal-hal yang perlu mendapat perhatian bersama, yakni pusat data dan informasi stok komoditi bersama NTT sebagai pusat produksi/industri pengolahan bersama lewat pengembangan startup.

Startup tersebut merupakan variasi bisnis ekonomi digital dalam suatu kesatuan E-Market Bersama NTT, pengembangan sistem kerja sama daerah, dukungan regulasi, asosiasi produk unggulan daerah, sumber daya manusia berkualitas, anggaran atau investasi dan sumber daya pendukung lainnya.

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

7 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

2 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

6 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya