BPS: Jumlah Rakyat Miskin RI Susut 529,9 Ribu Orang

Senin, 15 Juli 2019 14:30 WIB

Kepala Badan Pusat Statistik Suharyono saat merilis angka pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga 2017 di kantor pusat Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta, 6 November 2017. BPS merilis angka pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga 2017 sebesar 5,06 persen year on year (yoy), lebih tinggi dari kuartal pertama dan kedua 2017 sebesar 5,01 persen. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat persentase penduduk miskin pada Maret 2019 menurun sebesar 0,25 persen atau 529,9 ribu orang bila dibandingkan September 2018. Saat ini, jumlah rakyat miskin di Indonesia tercatat sebanyak 25,14 juta orang.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penurunan jumlah rakyat miskin didorong adanya sejumlah kartu yang dikeluarkan pemerintah. Di antaranya Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat.

"Ada pula bantuan sosial dan kebijakan lainnya. Ini tren yang menggembirakan," katanya kala pemaparan di kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin, 15 Juli 2019.

BPS menghitung, pada September 2018, angka rakyat miskin di perkotaan berjumlah 6,89 persen. Sedangkan pada Maret melorot menjadi 6,69 persen. Adapun jumlah penduduk miskin di desa pada September 2018 tercatat 13,10 persen, sementara pada Maret 2019 menyusut menjadi 12,85 persen.

Dari 28 provinsi, jumlah rakyat miskin terbanyak secara nasional terdata berada di Papua dengan jumlah mencapai 27,5 persen. Berturut-turut diikuti Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Gorontalo, dan Aceh. Sementara itu, persentase penduduk miskin terendah ialah DKI Jakarta dengan jumlah 3,4 persen diikuti Bali 3,7 persen.

Suhariyanto menjelaskan, angka garis kemiskinan pada Maret 2019 tercatat Rp 425.250 per kapita per bulan. Dari jumlah itu, komposisi garis kemiskinan makanan mendominasi sebesar Rp 323.232, sedangkan garis kemiskinan bukan makanan hanya Rp 112.018.

Dilihat trennya, pada Maret 2019, BPS mencatat rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,68 anggota keluarga. Dengan begitu, besar garis kemiskinan per rumah tangga rata-rata tercatat Rp 1,9 juta per rumah tangga per bulan.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

3 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

4 hari lalu

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

Pihak Unpad buka suara soal kabar viral tentang mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah yang diduga pamer kemewahan di akun medsos.

Baca Selengkapnya

Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

5 hari lalu

Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Rakabuming Raka menyebut akan mengevaluasi program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) agar lebih tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

7 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

7 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

7 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

7 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

7 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya